kepentingannegara dan bangsa apabila diperlukan. (3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. (4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. (5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Mengembangkanrasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air Indonesia merupakan bunyi dari butir Pancasila ke-4, pengamalan dalam butir Pancasila ke-4 dimana tentang sesuatu yang dimiliki Indonesia seperti keragaman suku,budaya dan agama. Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia adalah usaha ke arah bersatu untuk membina Dilansirdari Encyclopedia Britannica, mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia. merupakan penjabaran pancasila sila ke 3. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia. merupakan contoh penjabaran pancasila sila ke Dilansirdari Ensiklopedia, mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia, merupakan salah satu nilai pancasila khususnya sila Persatuan Indonesia. Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Kemanusiaan yang adil beradab adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban 2 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Sila ke-3 dalam Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" mengandung butir-butir pengamalan dan makna yang mendalam. Mengembangkanrasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia. Contoh Penerapan : Menjaga sumber daya yang ada serta kelestarian bumi yang ada di Indonesia. 5. Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Contoh Penerapan : Lebih memilah dan setia menggunakan produk hasil dalam negeridibandingkan produk buatan dari luar. 6. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. · Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. · Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. · Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Mengembangkanrasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4. MT7Rmt. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Penerapan Menjaga sumber daya yang ada serta kelestarian bumi yang ada Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan Penerapan Lebih memilah dan setia menggunakan produk hasil dalam negeridibandingkan produk buatan dari Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan Penerapan Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa dengan tidak memandang suku,ras serta Memelihara ketertiban dunia yang berasaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dankeadilan Penerapan Turut serta kampanye didalam perdamaian dunia namun jika belum bisa,kita dapat mulai dari hal terkecil seperti mematuhi peraturan yang sudah disepakati dilingkungan Keempat Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan DalamPermusyawaran Dan PerwakilanSila ke 41. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyaikedudukan, hak, dan kewajiban yang Penerapan Tiap-tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalammemperoleh Tidak boleh memaksakan kehendak kita terhadap orang Penerapan Jangan kita memaksakan kehendak sendiri terhadap orang lain bahkandengan melakukan Mengutamakan bersifat musyawarah didalam mengambil keputusan demi Penerapan Ketika terdapat perbedaan, kita wajib mengutamakan aspek Musyawarah demi mencapai mufakat meliputi pada semangat Penerapan Pada bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang sudah disepakatibersama dengan mendukung suatu aspek Musyawarah dilaksanakan secara akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang Penerapan Saat bermusyawarah kita tidak boleh emosi karena kita wajib dengankeadaan kepala dingin Memberikan kepercayaan terhadap wakil-wakil yang dipercayai didalam Penerapan Menyerahkan dan mempercayai secara penuh aspirasi kita kepada wakil– wakil terpilih agar menjalankan tugasnya dengan Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil Penerapan Kita diperlukan patuh, menerima serta hormat terhadap hasil keputusanyang sudah disepakati didalam Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi Penerapan Di dalam bermusyawarah perlu mengutamakan kepetingan bersamadibandingkan kepentingan pribadi9. Dengan iktikad yang baik serta rasa tanggung jawab menerima dan menjalankan hasilkeputusan Penerapan Dalam menerima suatu keputusan kita perlu ikhlas untuk Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral terhadap TuhanYang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia, nilai-nilai kebenaran sertakeadilan didalam mengutamakan persatuan dan kesatuan demi mencapai kepentinganbersama. – Pengamalan sila ke 3 pancasila “Persatuan Indonesia” mengandung butir-butir yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia yang sangat majemuk. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca yang berarti “lima” dan sila yang bermakna “prinsip” atau “asas”. Maka, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Kandungan isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 suntingan Al Khanif. Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara RI. Setelah Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo Jokowi tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden Keppres Nomor 24 Tahun 2016. Baca juga Butir-Butir Pengamalan Pancasila dan Makna Sila Ke-3 Pancasila memuat nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 1997 menyebutkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan. Ketetapan MPR merupakan regulasi resmi yang mengatur Butir-Butir Pengamalan Pancasila. Setelah terjadinya Reformasi 1998 yang sekaligus mengakhiri riwayat pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto sebagai presiden, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pada awalnya terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan menjadi 45 butir. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia. Butir-Butir Pengamalan Sila ke-3 Pancasila Isi kelima sila yang dirumuskan dalam Pancasila, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara RI. Sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Baca juga Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya – isw/isw Penulis Iswara N Raditya Editor Addi M Idhom – Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila berisi rumusan serta pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kelima sila, masing-masing menyimpan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh rakyat. Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia 1993, meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya. Khusus membahas pengamalan Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, maka penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki ribuan pulau dengan sangat banyak suku yang berbeda-beda hidup di dalamnya. Begitu pula aneka bahasa daerah yang dipergunakan sehari-hari, jumlahnya juga mencapai ribuan. Karena itu dalam sila ke-3 Pancasila, terkandung butir-butir pengamalan yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan rinci karena bangsa Indonesia sangat majemuk. Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, mengungkap bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbagai kondisi masyarakat dapat digali sebagai kunci untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia. Secara bahasa, Pancasila berarti “lima asas” atau “lima prinsip”. Kata tersebut diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna lima asas berisi rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Butir-Butir Pengamala Sila ke-3 Pancasila Berikut ini isi butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-3 selengkapnya 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Dalam butir ketiga dari sila ke-3 Pancasila yaitu “Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa”, contoh pengamalan yang dapat diterapkan adalah dengan membeli produk dalam negeri atau buatan masyarakat Indonesia sendiri. Dengan begitu maka kehidupan perekonomian rakyat jadi makin baik dan kesejahteraannya meningkat. Dalam butir keenam sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika”, contoh pengamalannya adalah dengan menggunakan bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi masyarakat kita dengan beragam suku dengan kekayaan budaya berupa bahasa daerah masing-masing yang berbeda. Bahasa Indonesia diperlukan agar tercipta komunikasi yang baik dan tidak terjadi salah paham. Pada butir ketujuh sila ke-3, “memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa” contoh pengamalannya adalah dengan berinteraksi dengan semua teman tanpa memandang suku asal mereka. Walau berbeda suku, seharusnya tidak menjadi batas dalam bergaul karena adanya bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Contoh lain dalam butir kedua sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia,” yakni dengan bangga memakai Bahasa Indonesia, memakai produk dalam negeri, juga mempromosikan keindahan alam Indonesia agar pariwisata negara ini makin maju. Baca juga Baca juga artikel terkait ILMU SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita – cck/adr Penulis Cicik Novita Editor Yandri Daniel Damaledo Kontributor Cicik Novita Assalammualaikum Saya Destiana Putri nim 21066 dari tingkat 1B hi everyone ini tulisan kedua saya, kali ini saya akan menjelaskan sila ke-3 butir ke-4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air Indonesia merupakan bunyi dari butir Pancasila ke-4, pengamalan dalam butir Pancasila ke-4 dimana tentang sesuatu yang dimiliki Indonesia seperti keragaman suku,budaya dan agama. Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia adalah usaha ke arah bersatu untuk membina nasionalisme dalam negara Indonesia, cinta tanah air. Pentingnya dalam negara kita untuk mengetahui dan mengamalkan Pancasila agar kita tau cara berperilaku dan bersikap dengan benar. Yang dimaksud butir Pancasila ke-4 yaitu tentang rasa bangga kita terhadap negara kita, menjunjung tinggi rasa cinta tanah air dan bangsa, contohnya mengetahui tradisi setiap daerah, belajar tentang kesenian seperti tarian daerah, seni rupa seperti batik, lalu cara mengembangkannya dengan cara mengikuti lomba-lomba dari tingkat nasional hingga internasional agar dilihat oleh negara lain dan disukai hingga mereka bisa tertarik dan mempelajarinya. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yaitu seperti cinta tanah air, rela berkorban, dan membela negara. Menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air dan bangsa seperti lebih memilah dan setia menggunakan produk hasil dalam negeri dibanding produk buatan dari luar. Jangan salah, produk asli Indonesia tidak kalah keren dengan buatan luar negeri, dengan bangga memakai produk buatan asli Indonesia, kita ikut memajukan perekonomian dan lebih menghargai produk buatan buatan negara sendiri. Dalam hal tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita hoaks itu juga termasuk Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan ber-Tanah Air, sebagai generasi muda yang lahir di era teknologi, kita Sebagai generasi muda yang lahir di era teknologi, kita pasti akrab dengan internet. Namun internet layaknya pedang bermata dua. Di satu sisi bisa memberikan dampak yang positif, namun di sisi lainnya bisa jadi bencana jika dipakai dengan cara yang salah. Nah, internet bisa jadi sarana untuk menyalurkan rasa cinta kepada Indonesia lho. Contohnya dengan tidak melakukan ujaran kebencian atau menyebarkan berita hoaks Kamu harus cek dulu sumber beritanya sebelum posting ke akun sosial media, atau tidak menyebarkan ujaran kebencian yang menyinggung hal sensitif. Dengan meminimalisir berita hoaks dan ujaran kebencian, kamu akan lebih nyaman saat berselancar di dunia maya. Yuk jadi generasi muda yang cerdas saat menggunakan internet, supaya tidak hanya smartphone kamu yang pintar, tapi pemakainya juga.