MENAKARPERANAN RUMAH DETENSI IMIGRASI SEBAGAI PENANGGUNGJAWAB TERHADAP PENANGANAN WARGA NEGARA ASING (MEASURING THE ROLE OF THE IMMIGRATION DETECTION HOUSE AS A RESPONSIBILITY OF HANDLING FOREIGN CITIZENS) KADEK SINTYA ANJANI TINGKAT I PROGRAM STUDI HUKUM KEIMIGRASIAN POLITEKNIK IMIGRASI ABSTRAK Dalam menangani pengungsi dan pencari suaka yang berada di Indonesia, diperlukan 88Menumbuhkan sikap nasionalisme warga negara muda di Era Globalisasi melalui p en didikan kewarganegaraan di PT - Lisa Retnasari, Yayuk Hidayah Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Januari 2020 p-ISSN Sikapnasionalisme diterapkan untuk mencapai beberapa tujuan sebagai berikut. 1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, dan tanah air. 2. Membangun hubungan yang harmonis dan rukun antara masyarakat dan individu lainnya. 3. Membangun dan mempererat sebuah tali persaudaraan antara sesama warga masyarakat di sebuah negara. Dalamkonteks ini, kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu rasa menjadi sebuah bangsa sebagaimana dikonsepsikan oleh Bung Karno, yaitu " entitas politik yang terdiri atas warga negara, yang walaupun berbeda latar belakang ras, etnik, agama, budaya, golongan satu sama lain, namun punya kehendak yang kuat untuk bersatu dibawah payung negara nasional dan di dalam wilayah yang jelas batas Nasionalismeadalah sikap individu dalam mempertahankan kedaulatan negaranya dan memiliki rasa mencintai negaranya sendiri. Sikap nasionalisme sangat penting dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pada tahun 1998, tahun ini banyak kejadian yang terjadi antara lain terorisme, radikalisme, serta konflik lainnya. Hal itu menyebabkan negara mengalami hal yang serius dalam menghadapi sikap Buktisikap nasionalisme warga negara terhadap negara dapat dilihat dalam A. Kesiapan menjadi anggota TNI B. Kerelaan berkorban dalam membela tanah air C. Bersedia mengorbankan harta demi kepentingan bersama D. Kepatuhan dalam menjalankan peraturan yang berlaku (Tolong sebesar besarnya kasih jawaban nya yang betul). Question from @Sukdan844 - Sekolah Menengah Pertama - Ppkn Sikapseperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Olehkarena itu, menaruh kesetiaan terhadap UUD 1945 wajib dilakukan. Salah satu fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi adalah melindungi warga negara dari penyalahgunaan kekuasaan pemerintah. Bentuk kesetiaan dapat dilakukan dengan menerapkan sikap positif terhadap UUD 1945. Baca juga: Penyimpangan Konstitusi pada Era Orde Lama . Contoh sikap positif Rijiv8. Related PapersABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah yang tercermin akibat pudarnya rasa nasionalisme dan patriotism generasi muda ; mengetahui sejauh mana pentingnya Pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism generasi muda di era global; memberikan gambaran kepada generasi muda akan pentingnya rasa nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan cara menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi milenial Indonesia. Semangat nasionalisme dan patriotism di kalangan generasi muda mulai menurun. Semangat nasionalisme generasi penerus bangsa semakin menurun, hal ini bisa dilihat dari banyaknya generasi muda yang menganggap bahwa budaya barat lebih modern dibanding dengan budaya sendiri. Padahal salah satu ciri suatu bangsa mencintai bangsanya sendiri adalah dengan mencintai dan melestarikan budaya sendiri agar terus dapat dimiliki oleh bangsanya. Dengan memiliki rasa cinta akan tanah air maka akan membangkitkan rasa nasionalisme tiap bangsa Indonesia. Generasi muda terutama di kalangan mahasiswa pelajar, banyak mengekor budaya barat dari pada budaya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari cara bersikap, berpakaian, berbicara sampai pola hidup yang cenderung meniru budaya asing dari pada budayanya sendiri. Untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi muda atau generasi milenial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Metode yang digunakan bisa berupa hal yang menarik minat generasi milenial untuk melakukannya sehingga tidak muncul perasaan yang mudah bosan dan menjenuhkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme yaitu 1 refleksi sejarah, 2 melalui upacara bendera, 3 memperkenalkan berbagai keragaman budaya bangsa, 4 melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, 5 melalui pengenalan tokoh sejarah, 6 memakai dan mencintai produk hasil produksi dalam negeri, 7 film dan Indonesia sebagai negara berbangsa yang satu tidak dapat menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai prinsip panduannya, Indonesia dapat mempertahankan keberadaan dan identitasnya. Artikel ini berpendapat bahwa memelihara semangat nasionalisme dalam benak generasi muda sejak masa kanak-kanak akan membuat mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif dan kemerosotan moral yang merajalela di era globalisasi. Dengan demikian, dapat memperkuat moralitas dan etika melalui pendidikan Pancasila, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dan mempertahankan identitas Indonesia pada saat yang bersamaan. Kata Kunci Pancasila, Globalisasi, Generasi Muda, Nasionalisme PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda. Sejak dahulu dan sekarang ini serta masa yang akan datang peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya pembangunan nasional sangat diharapkan. Melalui organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalann pembangunan nasional. BerbagaiIndonesia sebagai negara bangsa tidak dapat menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan menganut Pancasila sebagai prinsip yang membimbing, Indonesia akan mampu mempertahankan eksistensi dan identitasnya. Makalah ini berpendapat bahwa memupuk semangat nasionalistik dalam benak generasi muda sejak masa kanak-kanaknya akan membuat mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif dan dekadensi moral yang maraknya dalam globalisasi era. Dengan demikian, dengan memperkuat moralitas dan etika melalui Pendidikan Pancasila, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dan menjaga jati diri Indonesia pada saat yang sama. A. PENDAHULUAN dahulu dan sekarang ini serta masa yang Salah satu permasalahan yang akan datang peranan pemuda atau generasi dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini muda sebagai pilar, penggerak dan adalah memudarnya semangat pengawal jalannya pembangunan nasional nasionalisme dan patriotisme di kalangan sangat diharapkan. Melalui organisasi dan generasi muda. Hal ini disebabkan jaringannya yang luas, pemuda dan banyaknya pengaruh budaya asing yang generasi muda dapat memainkan peran banyak masuk di negara kita, akibatnya yang lebih besar untuk mengawal jalann banyak generasi muda yang melupakan pembangunan nasional. Berbagai budaya sendiri karena menganggap bahwa permasalahan yang timbul akibat rasa budaya asing merupakan budaya yang nasionalisme dan kebangsaan yang lebih modern dibanding budaya bangsa memudar banyak terjadi belakangan ini, sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur banyak generasi muda atau pemuda yang bangsa banyak diabaikan hampir terjadi mengalami disorientasi, dislokasi dan disebagian besar generasi muda. Sejak terlibat pada suatu kepentingan yang hanya 1Indonesia sebagai negara bangsa tidak dapat menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai prinsip panduannya, Indonesia akan dapat mempertahankan keberadaan dan identitasnya. Makalah ini berpendapat bahwa memelihara semangat nasionalistik dalam benak generasi muda sejak masa kanak-kanak akan membuat mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif dan kemerosotan moral yang merajalela di era globalisasi. Dengan demikian, dengan memperkuat moralitas dan etika melalui pendidikan Pancasila, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dan mempertahankan identitas Indonesia pada saat yang sebagai negara bangsa tidak dapat menghindari tantangan globalisasi, tetapi dengan berpegang pada Pancasila sebagai prinsip panduannya, Indonesia akan dapat mempertahankan keberadaan dan identitasnya. Artikel ini berpendapat bahwa memelihara semangat nasionalistis dalam benak generasi muda sejak masa kanak-kanak akan membuat mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif dan kemerosotan moral yang merajalela di era globalisasi. Dengan demikian, dengan memperkuat moralitas dan etika melalui pendidikan Pancasila, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi globalisasi dan mempertahankan identitas Indonesia pada saat yang as a nation state cannot avoid the challenges of globalization, but by adhering to the Pancasila as its guiding principles, Indonesia will be able to maintain its existence and identity. This paper argues that nurturing nationalistic spirit within the mind of young generation since times of childhood will make them more resilient to the negative influence and moral decadence rampant in the era globalization. Thus, by strengthening the morality and ethics through Pancasila education, the young generation of Indonesia will be more equipped to face globalization and maintaining Indonesian identity at the same time. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara kita, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa sendiri. Hal ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagian besar generasi muda. Sejak dahulu dan sekarang ini serta masa yang akan datang peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya pembangunan nasional sangat diharapkan. Melalui organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalann pembangunan nasional. Berbagai permasalahan yang timbul akibat rasa nasionalisme dan kebangsaan yang memudar banyak terjadi belakangan ini, banyak generasi muda atau