Polapenulisan karya tulis ilmiah : 1. Pola pemecahan topik adalah topik bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih sempit untuk dianalisis. 2. Pola masalah dan pemecahannya, adalah pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya. 3. Topikpelestarian bahasa Indonesia Buatlah bagian saran yang sesuai dengan topik karya ilmiah tersebut. Question from @Jerri167 - Sekolah Menengah Pertama - B. indonesia. Search. Articles Register ; Sign In . Jerri167 @Jerri167. December 2019 1 488 Report. Topik pelestarian bahasa Indonesia Buatlah bagian saran yang sesuai dengan topik karya A Latar Belakang Masalah Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Banyak pakar, filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera. Merumuskantema dan menentukan judul karya ilmiah. Pastikan kita memilih tema dan materi yang kita kuasai dan, kalau mungkin, kita senangi. Setelahnya, pilihlah judul yang singkat namun menarik. Memastikan bahan referensi. Kita harus sudah memiliki bayangan di mana saja kita bisa mendapatkan sumber informasi, rujukan, dan sampel untuk DaftarIsi [ hide] Contoh Daftar Isi Karya Ilmiah. 1. Contoh Daftar Isi Makalah Erosi Air. Contoh Daftar Isi Karya Tulis Ilmiah Menyikapi MEA. Susunan Daftar Isi Makalah. Contoh Daftar Isi Makalah - Daftar isi merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembuatan makalah, skripsi, ataupun karya ilmiah yang lain. Fokussaja dalam mengangkat sebuah topik, sekalipun topik itu belum tentu menarik bagi orang lain. Syukur-syukur tulisanmu malah jadi pemantik orang lain agar mempelajari apa yang kamu ceritakan dalam esai. Kamu boleh menulis dengan sedikit celotehan layaknya anak kecil yang sedang bercerita. Tentu yang membacanya pasti senang dan gembira. KerangkaTeori - Bagi Grameds yang sudah pernah membuat karya tulis semacam karya ilmiah pasti tidak akan asing dengan sebutan kerangka teori. Seperti yang Grameds tahu, dalam proses penyusunan sebuah karya ilmiah dan sebagainya akan dilakukan suatu tahap awal yang akan membantu Grameds dalam membuat kerangka teori untuk karya ilmiah yang Grameds susun. Sebab kita harus selalu memperhatikan kaidah menulis makalah yang baik dan benar sesuai dengan strukturnya. Makalah sendiri merupakan karya tulis yang memuat pembahasan topik atau masalah tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah mempunyai dua makna. Pertama, makalah merupakan tulisan resmi tentang suatu pokok yang yxQi6k. Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai Menentukan topik Langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil itu berupa topik ataupun rumusan masalah, hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslaha. menarik perhatian penulis, b. dikuasai penulis, c. menarik dan aktual, serta d. ruang lingkupnya Membuat kerangka tulisan Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya. Berikut Pemuda dalam Pembangunan1. Pendahuluan Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa a. pemuda pada masa prakemerdekaan; b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan c. pemuda di masa Pembahasan a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa; b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan c. faktor penunjang dan kendala 1 kendala psikologis, 2 kendala sosial, dan 3 kendala PenutupKerangka tersebut dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam Pembangunan”. Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik itu pun kemudian dikembangkan ke dalam tiga bagian pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan-bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan sektor sektor pembangunan. Selain itu, kita pun perlu sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalam Mengumpulkan bahan Langkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulis fiksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang kamu karya ilmiah tersebut dengan langkah-langkah seperti yang telah kamu pelajari di silang baca dengan salah seorang teman untuk saling memberikan koreksi terhadap karya ilmiahmu itu. Gunakanlah format JawabanPada jawaban ini, peserta didik membuat karya ilmiah berdasarkan topik yang dikuasai, bisa diambil dari lingkungan tempat tinggal tentang masalah kebersihan, kedisiplinan, atau lingkungan di sekolah. Selain itu, lakukanlah silang baca dengan teman sekelas dan beri tanggapan. Aspek yang ditanggapi ialah daya tarik topik/masalah; ketepatan dalam struktur teks; kebakuan dalam penggunaan kaidah; keefektifan kalimat; dan ketepatan ejaan/tanda baca. Hai Quipperian! Pernah nggak kamu menulis karya ilmiah? Belum atau masih bingung dengan karya ilmiah? Kalau begitu, Quipper Video Blog akan bahas seluk-beluk karya ilmiah. Mau tahu seperti apa pembahasannya? Yuk, disimak pemaparan berikut! Pengertian Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Alasan utama mengapa karya ilmiah ditulis secara runtut dan sistematis ialah agar permasalahan yang diangkat dapat terlihat dan pembahasan serta pembedahan masalah itu dapat mudah dipahami. Selain itu, keruntutan dan sistematisan itu bertujuan untuk memberikan dasar pemikiran atas suatu masalah dan bagaimana pemecahannya. Jadi, kalau tidak runtut dan sistematis, masalah yang diangkat dalam karya ilmiah tidak dapat dipahami pembacanya. Kalau kamu ingin menulis karya ilmiah, tentunya harus runtut dan sistematis ya Quipperian! Nah, kita lanjut ke pembahasan selanjutnya! Struktur Karya Ilmiah Suatu karya ilmiah lumrahnya memiliki tiga bagian di dalamnya. Bagian pendahuluan, bagian isi dan pembahasan, dan bagian kesimpulan. Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu. Bagian pendahuluan lumrahnya terdiri atas beberapa bagian penting, yakni latar belakang, permasalahan, tujuan, landasan teori, dan sistematika penulisan. Latar belakang itu berisikan alasan mengapa suatu masalah diangkat atau dibahas dalam karya ilmiah. Bagian permasalahan berisikan topik utama atau persoalan yang akan diselesaikan dalam karya ilmiah. Tujuan berisikan hal yang dituju dengan memecahkan masalah yang diangkat dalam karya ilmiah. Biasanya, dalam bagian tujuan ini sering disisipkan manfaat dari penulisan karya ilmiah tersebut. Lalu, landasan teori berisikan teori-teori apa saja yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dan, sistematika berisikan runtut dan sistematika penulisan karya ilmiah. Pada bagian ini biasanya ditulis urutan bagian-bagian dari karya ilmiah itu sehingga pembaca dapat memahami alur penelitian dalam karya ilmiah. Bagian pendahuluan itu begitu penting dalam sebuah karya ilmiah lho Quipperian! Sebab, kalau penulisan pendahuluan asal-asalan dan berantakan, maka karya ilmiah itu tidak memiliki kevalidan dan tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah tulisan ilmiah. Bagian kedua dalam struktur karya ilmiah ialah bagian isi dan pembahasan. Pada bagian ini berisikan konten pembahasan dari permasalahan yang diangkat. Mulai dari penjabaran bahan penelitiannya hingga analisis ilmiah. Terkadang, ada beberapa karya ilmiah menjadikan bagian ini untuk menjabarkan secara detil mengenai teori yang digunakan. Biasanya, penjabaran akan teori itu dikarenakan teori yang digunakan belum lumrah digunakan atau teori tersebut cukup sulit untuk dijelaskan pada bagian pendahuluan. Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian. Dan, bagian terakhir ialah kesimpulan. Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab. Ciri-ciri Karya Ilmiah Setelah membahas mengenai struktur karya ilmiah, hal selanjutnya yang harus Quipperian pahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya. Ada beberapa ciri utama dari karya ilmiah, yakni reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, menggunakan bahasa baku, penggunaan kaidah keilmuan, bersifat dekoratif dan rasional, terdapat kohesi dan bersifat straight forward, objektif, dan menggunakan kalimat efektif. Reproduktif artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. Lalu, tidak ambigu. Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. Ciri selanjutnya ialah tidak emotif. Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. Karya ilmiah harus menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. Bersifat dekoratif artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. Terdapat kohesi artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas. Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Penulisan karya ilmiah memiliki tujuan tersendiri, baik itu untuk penulisnya maupun pembacanya. Untuk penulis, karya ilmiah merupakan sarana latihan menyampaikan pemikiran dengan hasil pengamatan yang disusun secara sistematis. Dengan terbiasa menyampaikan pendapat dalam tulisan, seseorang dapat dengan mudah melihat persoalan dan menyampaikan pandangannya atas suatu hal secara objektif. Adapun, penulis yang terbiasa menulis karya ilmiah akan mampu melihat dan menyampaikan temuan baru terkait permasalahan pada bidang keilmuannya masing-masing. Bagi pembaca, karya ilmiah dapat menjadi sumber informasi yang objektif dan dapat memberikan pengetahuan baru. Membaca karya ilmiah dapat membuat kamu memahami pemikiran-pemikiran orang lain mengenai suatu permasalahan yang diangkat pada bidang ilmu tertentu. Selain itu, membaca karya ilmiah dapat membantu kamu melihat suatu solusi atas permasalahan yang ada, terkait dengan bidang ilmu yang diangkat oleh penulisnya. Kamu akan memiliki kepekaan intelektual dan menjadi pribadi yang kritis atas sebuah ilmu pengetahuan. Nah, itulah pembahasan singkat mengenai karya ilmiah. Kamu kiranya harus mulai berlatih dari sekarang untuk membuat karya ilmiah lho Quipperian. Sebab, saat duduk di bangku kuliah nanti, kamu akan menghadapi berbagai tugas karya ilmiah. Terbiasa menulis karya ilmiah itu memiliki banyak manfaat yang kiranya dapat kamu rasakan sendiri nantinya. So, mulai belajarlah membuat karya ilmiah ya guys! Muhammad Khairil C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah Ind 1 Menganalisis sistematika karya ilmiah. Ind 2 Menganalisis kebahasaan karya ilmiah. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Sistematika Karya IlmiahPetunjuk untuk Guru Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris pengalaman nyata, mulai dari masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar Pilihlah dua buah jurnal!2. Analisislah bagian-bagian karya ilmiah dari kedua jurnal tersebut!3. Bandingkanlah sistematika karya ilmiah yang disajikan dalam dua jurnal tersebut!4. Buatlah laporan diskusi kelompokmu dengan mengikuti contoh tabel berikut ini!No Judul Karya Ilmiah Sistematika Analisis Buku Guru Bahasa Indonesia 275Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik membedakan dengan menganalisis karya ilmiahdari jurnal yang berbeda. Pengerjaannya dapat melalui format tabel yang Judul Karya Ilmiah Sistematika Analisis 1 Implementasi Nilai- 1. Abstrak Penulis memanfaatkan nilai Karakter dalam 2. Pendahuluan media pembelajaran Pembelajaran Memahami 3. Kajian Teoretis peta pikiran digital Teks Sastra Tradisional 4. Simpulan sebagai solusi kreatif dan melalui Media 5. Daftar Pustaka menyenangkan bagi siswa Pembelajaran Peta Pikiran dalam memahami teks Digital sastra tradisional terhadap Penulis Aji Septiaji – isi teks. Dalam karya Jurnal Commincare, Vol. 1, ilmiah ini, sistematikanya No. 1, Oktober 2016 tidak terlalu banyak dan dikategorikan bukan hasil penelitian melainkan kajian teoretis atau hanya membahas tentang beberapa permasalahan dan solusinya, belum ada kajian metodologi dan hasil penerapannya. 2 Penerapan Media 1. Abstrak Penelitian ini Film Animasi untuk 2. Pendahuluan dilatarbelakangi dengan Meningkatkan 3. Metode kurang tepatnya Keterampilan Menulis 4. Hasil dan Pembahasan pemilihan media Cerita Pendek 5. Simpulan dalam pembelajaran Penulis Citra Tri 6. Daftar Pustaka menulis menyebabkan Puspitasari, Nenden rendahnya minat siswa Sundari, dan Neneng Sri dalam menulis cerita Wulan. Jurnal Kalimaya, dan menyebabkan Vol. 4, No. 2, Agustus 2016 kemampuan menulis cerita siswa menjadi rendah. Pada karya ilmiah ini, cukup banyak dibandingkan karya sebelumnya. Terdapat metode dan hasil penelitian. Karya ilmiah ini dikategorikan sebagai hasil Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKPROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang DibacaPetunjuk untuk Guru Telah kita pelajari pada materi terdahulu bahwa salah satu ciri karya ilmiah adalah bersifat objektif. Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Dalam hal ini, penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah “Di dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.” Dalam kalimat tersebut, kata ganti saya diganti penulis, atau bisa juga peneliti. Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif, misalnya, “Di dalam penelitian ini, digunakan kuesioner. Di dalam kalimat tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam komunikasi ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan kalimat pasif seperti contoh di atas. Karya ilmiah memerlukan kelugasan dalam pembahasannya. Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu harus reproduktif. Artinya, apabila penulis menyampaikan informasi, misalnya, yang bermakna X, pembacanya pun harus memahami informasi itu dengan makna X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang benar-benar sama dari informasi X yang ditulis. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata seperti frasa atau klausa, penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari timbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata Guru Bahasa Indonesia 277Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuaidengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidakmengalami penambahan-penambahan makna. Adapun makna konotasi adalahmakna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkanperasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel di bawah ini!No. Denotasi Konotasi Contoh kalimat Makna Contoh kalimat Makna1. Tangan kiri Arman posisi, lawan Partai politik yang ideologi, aliran terkilir sewaktu dari kanan beraliran kiri dilarang politik bermain bola. di Malam ini udara terasa suhu Hatiku panas begitu emosi, marah sangat panas. melihat Ahmad dimarahi Pak Adikku senang warna gelap Ia sudah insaf, tidak kemaksiatan, mengenakan pakaian ingin lagi tenggelam kehinaan hitam bila keluar ke dalam dunia hitam. Rupanya tiang ini jenis logam Firaun terkenal diktator dilapisi besi, pantas saja sebagai raja yang kepalaku benjol. bertangan Kopi ini kok kurang rasa Gadis manis itu? cantik, rupawan manis, ya. Tolong Siapa lagi kalau bukan tambahi gula. adikku. Tugas1. Bermakna denotasi atau konotasikah kata bercetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini? a. Rencananya, Paman akan membuka bengkel di kota ini. b. Kamu baru sampai ke kampung halaman pukul sebelas malam. c. Pada malam hari keadaan di kampung nenek sangat sunyi sepi. d. Tanjakan ini telah memakan dua korban dalam perayaan ulang tahun kemarin. e. Di ujung jalan tersebut terdapat sebuah pos polisi. f. Kami selalu berhati-hati jika melewati daerah itu. g. Keadaannya sangat mencekam setelah peristiwa tabrakan itu terjadi. h. Kalau sempat saya ingin mampir ke warung itu lagi. i. Tidak ada tanda-tanda bahwa Ayah akan datang hari ini. j. Semua ruangan keadaannya gelap, kecuali di bagian ruang Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK2. Buatlah kalimat yang masing-masing menggunakan makna denotasi dan konotasi dari kata-kata di bawah ini. Buatlah pada buku kerjamu! Contoh kata Bemakna Denotasi Bermakna Konotasia. jalanb. kendaraanc. kudad. lampue. larif. matag. mogokh. pulangi. rodaj. terlambat3. Kerjakan latihan berikut sesuai dengan instruksinya! a. Bacalah cuplikan teks berikut ini dengan baik. b. Membahas apakah teks tersebut? c. Berdasarkan kaidah kebahasannya, buktikan bahwa cuplikan teks tersebut merupakan bagian dari karya ilmiah. d. Presentasikanlah pendapatmu itu di depan teman-teman untuk mereka tanggapi. Kasus Mencuri SandalSumber Kasus mencuri sandal. Seorang remaja berinisial AAL, gara-gara mencuri sandal, ia harusdimejahijaukan, kemudian divonis bersalah. Masyarakat memandang bahwaaparat penegak hukum sudah keterlaluan, berlaku sistem tebang pilih. Kasushukum yang ecek‑ecek diperkarakan, sementara masih banyak kejahatan serius Buku Guru Bahasa Indonesia 279yang dipandang sebelah mata. Koruptor yang menggasak uang negara miliaran, bahkan triliunan rupiah, dibiarkan melenggang bebas, tidak diotak-atik, tanpa tersentuh hukum. Polisi dan jaksa disibukkan oleh kasus-kasus sepele, seakan-akan tidak ada kasus lain yang jauh lebih urgen. Kasus pencurian sandal butut dan uang yang hanya seribu perak, sebenarnya bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah. Logikanya kalau segala kenakalan remaja itu diperkarakan, penjara akan penuh dengan manusia-manusia belia. Bisa jadi nanti semacam kasus nyolong permen kena penjara, menghilangkan buku perpustakaan dibui, mematahkan pagar bambu balai kelurahan didakwa, menginjak sepatu tentara disidangkan. Cara kerja mereka seperti dipandang tidak punya arti apa pun bagi kepentingan negara dan rakyat secara luas. Perlakuan itu hanya memenuhi syahwat dan arogansi para penguasa. Padahal keberadaan aparat penegak hukum adalah untuk menjadikan negara dan rakyatnya memperoleh rasa aman dan sejahtera. Sementara itu, keamanan dan kesejahteraan di mana-mana sedang dikuasai oleh mafia-mafia dan para koruptor. Hampir setiap waktu masyarakat mengeluhkan fasilitas umum yang rusak, pelayanan publik yang tidak profesional dan sarat pungli, serta sistem peradilan yang memihak. Persoalan-persoalan itulah yang seharusnya menjadi perkara utama aparat penegak hukum. Hal ini karena negara telah mengeluarkan dana sangat besar untuk belanja berbagai sarana dan fasilitas umum; menggaji jutaan pegawai. Namun, kinerja mereka sangat jauh dari harapan. Harapan rakyat, keberadaan para pengadil itu bukan untuk mengurus perkara yang ecek‑ecek. Mencuri tetap merupakan perbuatan salah. Akan tetapi, mereka haruslah memiliki prioritas dan nurani. Kasus-kasus berkelas kakap semestinya menjadi sasaran utama. Korupsi besar-besaran diindikasikan hampir terjadi di setiap instansi, tetapi yang terjadi kemudian hanya satu-dua kasus yang terungkap. Itu pun ketika sampai di meja pengadilan banyak yang lolos, tidak masuk bui. Aparat penegak hukum beraninya terhadap kaum sandal jepit, orang-orang miskin yang papa. Namun, mereka loyo ketika berhadapan dengan perkara para penguasa dan orang-orang kaya. Dalam perhitungan ilmu ekonomi, apa yang mereka perbuat, jauh dari harapan untuk bisa break event point antara pemasukan dengan pengeluaran masih sangat timpang. Rakyat akhirnya tekor. Mereka dihidupi dan dibiayai dengan “modal” besar. Harusnya mereka bisa membayarnya dengan kejujuran dan kerja keras, yakni dengan memenjarakan penjahat-penjahat kelas kakap sehingga uang negara, yang mereka gasak itu bisa dikembalikan. Kesejahteraan dan keamanan negara pun bisa diwujudkan. Sumber E. Kosasih280 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKContoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik membedakan makna denotasi dan konotasi sertamembuat Menentukan makna denotasi atau konotasi a. Bermakna denotasi b. Bermakna konotasi c. Bermakna denotasi d. Bermakna konotasi e. Bermakna denotasi f. Bermakna denotasi g. Bermakna denotasi h. Bermakna konotasi i. Bermakna denotasi2. Membuat kalimat denotasi dan konotasi Contoh kata Bemakna Denotasi Bermakna Konotasia. jalanb. kendaraan Sepanjang jalan Ciamis- Perundingan antarnegara itu Tasikmalaya sangat menemui jalan kuda ramai dipadati lampue. lari Beberapa kendaraan Kendaraan serbaguna menjadi dirazia oleh Polisi pilihan utama oleh banyakf. mata karena pengemudi mogok tidak memakai sabuk pengaman. Risa memiliki dua ekor Rini menjadi Kuda Hitam dalam kuda berwarna hitam. pertandingan sepakbola wanita. Salah satu lampu di Para pengendara terus melaju taman kota terlihat pada saat lampu merah. meredup. Ima seorang atlet Semangat Dinda kini sudah lari yang sanggup lari entah ke mana. mengelilingi alun-alun selama 30 menit. Siang ini Rama berobat Aji dan Eva berbicara empat mata ke dokter mata. di ruang baca. Mobil Ratno mogok di Para demonstran sedang tengah jalan. melakukan aksi mogok makan di pinggir jalan. Buku Guru Bahasa Indonesia 281Contoh kata Bemakna Denotasi Bermakna Konotasi h. pulang Dua hari lalu tenaga kerja wanita Eka sudah pulang asal Lombok sudah pulang nama. i. roda sejak sore dari rumah Roni sudah memiliki roda empat. temannya. j. terlambat Sepeda roda belakang Istriya terlambat datang bulan. Tini sedang diperbaiki oleh Kini. Karena terlambat 10 menit, Bambang tidak bisa mengikuti Peserta didik mencermati teks yang disajikan tentang Kasus Mencuri Sandal, mengemukakan isi tentang teks tersebut, mengidentifikasi kaidah kebahasaan, serta mempresentasikannya di depan kelas. Kemudian, peserta didik lain Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Karya IlmiahInd 1 Mengungkapkan informasi berdasarkan isi karya 2 Menulis karya ilmiah dengan memperhatikan sistematika dan kebahasaan. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Mengungkapkan Informasi Berdasarkan Isi Karya IlmiahPetunjuk untuk Guru Karya ilmiah yang menjadi bahan untuk diskusi, lazim disebut dengan makalah. Makalah sering pula disebut kertas kerja, yakni suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan. Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam diskusi-diskusi ilmiah, seperti simposium, seminar, atau Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKMakalah terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Untukpenjelasan ketiga hal tersebut, perhatikan urutan berikut Pendahuluan Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi a. latar belakang masalah, b. perumusan masalah, dan c. prosedur pemecahan Pembahasan Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi oleh data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang berlandaskan pandangan ahli dan teori yang Simpulan Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan dari pembahasan. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian pembahasan. Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. Pada bagian akhir makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yaknisejumlah sumber yang digunakan di dalam penulisan makalah tersebut. Yangdimaksud dengan sumber bisa berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar,ataupun laman dari internet. Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetisdengan memuat1. nama penulis,2. tahun/edisi penerbitan,3. judul buku, artikel, atau berita,4. kota penerbit,5. nama penerbit. Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku yang ditulisoleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan,Cermat Berbahasa Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam daftar pustakaseperti berikut. Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung Yrama Widya. atau Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung Guru Bahasa Indonesia 283Dalam daftar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul bukunya, harus dicantumkan tahun terbit, nama, beserta kota tempat buku itu diterbitkan. 1. Kosasih, E., nama penulis. 2. 2003, tahun buku itu diterbitkan. 3. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia, judul buku. 4. Bandung, nama kota/tempat domisili penerbit. 5. Yrama Widya, penerbit. Tugas Tentukanlah topik dari ketiga cuplikan teks di bawah ini. Dari buku apakah bahan-bahan untuk menulis topik seperti itu bisa kamu dapatkan? Kemudian, apabila perludiperkuat data, bagaimanakah cara untuk mendapatkan data-data itu?1. Lemahnya penguasaan bahasa Indonesia itu, antara lain, disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam pemakaian bahasa Indonesia dengan baik. Ada yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kedua. Bahasa Indonesia adalah bahasanya orang Indonesia sehingga ada yang beranggapan bahwa tidak perlu dipelajari. Bahasa asing merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan seperti sarana komunikasi sehari-hari. Tanpa harus dipelajari masyarakat Indonesia sudah terbiasa Melalui kegiatan membaca buku, seseorang dapat memperoleh pengalaman tidak langsung yang banyak sekali. Memang, pendidikan merupakan hal yang berharga jika peserta didik dapat mengalami sesuatu secara langsung. Akan tetapi, banyak bagian dalam pelajaran yang tidak dapat diperoleh dengan pengalaman langsung. Oleh karena itu, dalam belajar di sekolah, dan dalam kehidupan di luar sekolah, mendapatkan pengalaman tidak langsung itu sangat Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal itu terkait pula dengan masalah akhlak dan mental. Dengan bekal kemampuan seperti itu, peserta didik diharapkan mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pengembangannya dapat dilakukan melalui kegiatan intra ataupun ekstrakurikuler. Adapun penentuan isi dan bahan pelajarannya dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan peserta didik itu sendiri; menyatu dalam mata pelajaran sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri. Teks Topik Sumber/Bahan Penulisan Teknik Pengumpulan 1. Data Penunjang284 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKTeks Topik Sumber/Bahan Penulisan Teknik Pengumpulan 2. Data Penunjang 3. Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik menentukan topik dari cuplikan teks yang telahdisajikan. Pengerjaannya melalui format tabel yang telah disajikan, yaitu tentukantopik, sumber/bahan penulisan bisa diperoleh dari buku, internet, atau majalah, danteknik pengumpulan data penunjang bisa melalui wawancara atau observasi ke tempattersebut. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menulis Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Sistematika dan KebahasaanPetunjuk untuk Guru Untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut. 1. Menentukan topik Langkah awal menulis sebuah karya ilmiah adalah menentukan topik. Langkah awal itu lebih tepatnya disebut sebagai penentuan masalah apabila karya ilmiah yang akan ditulis itu berupa laporan hasil penelitian. Baik itu berupa topik maupun rumusan masalah, hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah topik/masalah itu haruslah a. menarik perhatian penulis, b. dikuasai penulis, c. menarik dan aktual, serta d. ruang lingkupnya terbatas. Buku Guru Bahasa Indonesia 2852. Membuat kerangka tulisan Langkah ini penting dilakukan untuk menjadikan tulisan kita tersusun secara lebih sistematis. Langkah ini juga sangat membantu di dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya. Berikut contohnya. Peranan Pemuda dalam Pembangunan 1. Pendahuluan Peranan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa a. pemuda pada masa prakemerdekaan; b. pemuda di zaman kemerdekaan; dan c. pemuda di masa pembangunan. 2. Pembahasan a. potensi pemuda sebagai modal dasar pembangunan bangsa; b. sektor-sektor pembangunan yang dapat diisi oleh pemuda; dan c. faktor penunjang dan kendala 1 kendala psikologis, 2 kendala sosial, dan 3 kendala ekonomi. 3. Penutup Kerangka tersebut dikembangkan dari topik “Peranan Pemuda dalam Pembangunan”. Sesuai dengan struktur umum karya ilmiah, topik itu pun kemudian dikembangkan ke dalam tiga bagian pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Dengan kerangka seperti itu, kita bisa memetakan bahasan- bahasan yang dianggap relevan dengan topik yang akan dibahas. Kerangka itu pun membantu kita untuk mencari sumber-sumber yang diperlukan. Berdasarkan kerangka itu, misalnya, kita perlu data ataupun teori tentang potensi-potensi pemuda dan sektor-sektor pembangunan. Selain itu, kita pun perlu sumber-sumber berkenaan dengan faktor penunjang dan kendala-kendala dalam implementasi peranan pemuda dalam pembangunan. 3. Mengumpulkan bahan Langkah ini sangat penting di dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Berbeda dengan menulis fiksi yang bisa saja berdasarkan imajinasi, karya ilmiah tidaklah demikian. Agar tulisan itu tidak kering, kita memerlukan sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik itu. Bahan-bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya. Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK4. Pengembangan kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap Kerangka yang telah dibuat, kita kembangkan berdasarkan teori dan data yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan tersebut harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada penulisan karya Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik/masalah yang kamu Susunlah karya ilmiah tersebut dengan langkah-langkah seperti yang telah kamu pelajari di Lakukanlah silang baca dengan salah seorang teman untuk saling memberikan koreksi terhadap karya ilmiahmu itu. Gunakanlah format berikut. Aspek Isi Tanggapana. Daya tarik topik/masalahb. Ketepatan dalam struktur teksc. Kebakuan dalam penggunaan kaidah kebahasaand. Keefektifan kalimate. Ketepatan ejaan/tanda baca Contoh Jawaban Setiap jawaban tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawabanberbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik membuat karya ilmiah berdasarkan topik yangdikuasai, bisa diambil dari lingkungan tempat tinggal tentang masalah kebersihan,kedisiplinan, atau lingkungan di sekolah. Selain itu, lakukanlah silang baca denganteman sekelas dan beri tanggapan. Aspek yang ditanggapi ialah daya tarik topik/masalah; ketepatan dalam struktur teks; kebakuan dalam penggunaan kaidah;keefektifan kalimat; dan ketepatan ejaan/tanda baca. Buku Guru Bahasa Indonesia 287PENILAIAN1. Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah testulis, observasi, dan tes Tes tulis Tes tulis untuk menguji pemahaman peserta didik dapat dilakukan baik dengantes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian,guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuanpeserta didik secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacupada indikator Soal Uraian untuk Bab 6 Petunjuk Bacalah teks di bawah ini saksama. Kemudian, jawablah pertanyaan yang menyertainya! PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada dasarnya sastra klasik merupakan karya sastra kultur dan etnik daerah. Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara sangatlah beruntung karena memiliki khazanah sastra klasik yang amat beragam dan kaya. Wilayah-wilayah kultur dan etnik itu masing-masing memiliki sastra kasik, yang semuanya memiliki sifat- sifat yang khas. Karya sastra ini timbul dan berkembang pada zaman yang belum mengenal istilah demokrasi, HAM, industrialisasi, globalisasi, dan anasir-anasir modern lainnya. Sastra klasik sebagian besar berakar dari sikap hidup tradisional yang feodal. Hal yang wajar apabila kemudian muncul pertanyaan, nilai apa lagi yang masih dianggap relevan dan bermanfaat dari penelitian sastra klasik dalam konteks kehidupan yang serba modern seperti sekarang. Dalam karya-karya klasik memang terkandung pemikiran-pemikiran yang dekaden, penuh tahayul, dan menidurkan. Hal itu sulit dimungkiri. Cerita- cerita masa lampau mengandung banyak unsur yang tidak relevan lagi dengan napas modernism maupun semangat demokratisasi. Karya dan kehidupan klasik tradisional sulit dipisahkan dari unsur feodalis dan mistisme. Namun demikian, hal lain yang tidak boleh terlupakan pula bahwa sastra klasik adalah catatan hidup dan kehidupan manusia masa lampau; sebagai bagian dari karya-karya kemanusiaan; itu artinya, karya-karya klasik pun tidak mungkin lepas dari nilai- nilai kemanusiaan yang Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKUjar Syariati 1994 bahwa masa lampau dan masa kini merupakan sebuahjurang. Antara keduanya memerlukan sebuah jembatan. Pertemuan antarakeduanya sangatlah penting untuk membangun satu bentuk konvergensi kulturalyang berkepribadian, tanpa harus kehilangan identitas dan esensi terhadap sastra klasik diharapkan dapat memperoleh nilai pengalaman,perasaan, dan pemikiran esensial kemasyarakatan. Pemerolehan akan nilai-nilaitersebut, menurut Syariati 1994 sangat bermanfaat untuk menambah kearifandan kebijakan hidup, baik di masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Penggalian-penggalian terhadap hal-hal di atas telah banyak dilakukan parafilolog maupun ahli-ahli dari disiplin ilmu lainnya antropolog, sosiolog, dansebagainya. Hasilnya mereka mengakui bahwa karya-karya sastra klasik ternyatasarat nilai. Dalam karya-karya klasik banyak terkandung pesan-pesan moral,didaktis, dan adat istiadat Djamaris, 1990;Fang, 1991; Danawidjaja, 1994.Temuan-temuan tersebut tentunya bukan sesuatu yang final. Yang selama inidilakukan umumnya masih terpisah-pisah, hanya berfokus pada karya sastra itusendiri. Jenis sastra Melayu Islam merupakan karya klasik yang belum mendapatperhatian sebagimana mestinya. Padahal karya-karya ini lebih dominan dalamkhazanah perkembangan sastra Nusantara. Penulis menemukan kajian-kajianterhadap masalah ini baru sampai pada sajian-sajian makalah. Karena itulah,penulis berpendapat bahwa kajian yang lebih mendalam terhadap masalah iniamatlah penting untuk dan Kerangka Teori Di atas telah dikemukakan bahwa sastra klasik merupakan salah satu sumberkultural yang sangat penting. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kemanusiaanyang universal. Di samping itu, memang diakui bahwa dalam karya-karya klasikdijumpai pula unsur-unsur kehidupan tradisional yang dekaden, mistisme, yangtidak relevan dengan suasana modern dan semangat demokratisasi. Sastra klasikadalah fenomena multidimensional. Terliput di dalamnya persoalan-persoalanstruktur, sejarah, dan kultur. Oleh sebab itu, untuk sampai pada pengertian yangsesungguhnya, penulis membatasinya pada persoalan kultur, dalam spesifikasipandangan nilai-nilai moral. Yang termasuk ke dalam karya klasik itu sendiri jumlahnya sangat banyak danberagam. Dalam kaitannya dengan struktur kesejarahannya, dikenal adanya sastraklasik Hindu, sastra klasik Buddha, sastra klasik zaman peralihan, sastra klasikIslam. Karya sastra klasik yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya padasastra klasik dengan struktur Melayu dalam latar belakang keislaman. Pembatasanini berdasarkan alasan bahwa sastra klasik masyarakat Melayu Islam merupakankhazanah sastra paling dominan di Nusantara Djamaris, 1990 Fang, 1991.Buku Guru Bahasa Indonesia 289Penelitian di atas memerlukan dukungan dari teori-teori sastra, teori moral, dan antropologi. Teori sastra diperlukan untuk mengkaji ciri-ciri sastra klasik dari masyarakat Melayu Islam, khususnya dikaitkan dengan konteks moral yang ada di dalamnya. Teori moral digunakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep moral yang mungkin ditemukan dalam karya sastra melayu Islam itu, sedangkan teori antropologi diperlukan guna menganalisis struktur sosial budaya masyarakat Melayu Islam, dalam kaitannya dengan sistem moral yang tertuang dalam karya sastra yang ciptakan. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan struktur sastra Melayu Islam, yang meliputi alur, tokoh, latar, dan tema. 2. Mendeskripsikan kategori-kategori moral yang tertuang dalam karya sastra Melayu Islam. 3. Merumuskan karakteristik umum dari setiap kategori moral yang terdapat dalam masyarakat Melayu Islam. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Sastra Penjelasan tentang “Apa itu sastra?”, dapat dikemukakan berdasarkan berbagai sudut pandang. Dalam kajian ini, penjelasan akan dikemukakan seperlunya, sesuai dengan tujuan untuk memahami kedudukan sastra dalam kaitannya dengan ajaran keislaman. Dalam memahami hakikat sastra, paling tidak ada dua pandangan yang selama ini berkembang. Pertama, pandangan Platonis, yang beranggapan bahwa karena sifatnya tiruan, maka sastra itu kurang bernilai dibandingkan dengan kenyataannya itu sendiri. Lebih dari itu, menurut Plato bahwa para seniman hanyalah menonjolkan sifat-sifat rendahan manusia, yang emosional, tidak pada segi rasionalitas, yang dianggapnya sebagai unsur kemanusiaan yang paling mulia dan luhur. Sehubungan dengan keberatan-keberatan dari Plato, Aristoteles menanggapinya sebagai berikut. Bahwa sastrawan tidak seperti apa yang dikatakan Plato, yang begitu saja menirukan atau menyajikan kembali peristiwa atau keadaan tertentu yang kebetulan dicatat atau diselidikinya. Namun, ia mengolahnya sedemikian rupa sehingga ia menampilkan unsur-unsurnya yang umum, di samping yang khas. Apa yang merupakan ciri khas dalam sastra, adalah sifat rekaannya yang sangat erat dengan bahasa. Dalam karya sastra, setiap kata, setiap tanda, betapapun tampak remehnya tanda itu, misalnya titik dan koma, tetapi ia memiliki fungsi dan makna tersendiri; tanda-tanda itu tidak ada yang tidak terpakai, semuanya berfungsi sebagai penyandang bermakna. ..... Sumber “Nilai-nilai Moral dalam Karya Sastra Melayu Klasik Islam”, Kosasih290 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSoal1. Baca kembali teks karya ilmiah di atas yang berjudul “Aktivitas Pergaulan dan Prestasi Belajar Siswa”. Lakukanlah identifikasi terhadap teks karya ilmiah tersebut berdasarkan format tabel Penyajian Informasi yang Terdapat Tujuan Karya Ilmiah................................... dalam Karya Ilmiah ................................................................................ ................................................................................ .............................................. ............................................. .............................................. ..............................................2. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas!3. Jelaskan istilah metode deskriptif, metode eksperimen, dan metode penelitian kelas!4. Tentukan tahapan-tahapan dalam penelitian!5. Beri contoh penulisan judul karya ilmiah berdasarkan rumusan satu frasa yang jelas dan lengkap!6. Tentukan lima unsur karya ilmiah bentuk formal!7. Tentukan lima unsur karya ilmiah bentuk semiformal!8. Beri contoh penulisan daftar pustaka yang benar!9. Jelaskan makna kata di bawah ini berdasarkan makna denotatif dan konotatif. a. tangan kiri b. dunia hitam c. raja hutan d. tangan kanan10. Tuliskan kembali isi karya ilmiah tersebut dengan menggunakan bahasamu sendiri secara singkat dan jelas! Buku Guru Bahasa Indonesia 291Kunci Jawaban 1. Pada jawaban ini, peserta didik mengidentifikasi kembali teks berjudul Aktivitas Pergaulan dan Prestasi Belajar. Pengerjaannya berdasarkan format tabel yang telah disajikan. Bentuk Informasi yang Terdapat dalam Tujuan Karya Ilmiah Penyajian Karya Ilmiah Formal Masalah yang diteliti aktivitas Mengetahui ada pergaulan dan prestasi belajar tidaknya hubungan siswa; ruang lingkup peneitian antara aktivitas kecerdasan emosi dan intelektual pergaulan dengan siswa; subjek penelitian siswa SMA prestasi belajar siswa. Labschool UPI Bandung; metode penelitian deskriptif kualitatif. 2. Peserta didik menjelaskan pokok-pokok isi makalah. 3. Peserta didik menjelaskan istilah metode deskriptif, metode eksperimen, dan metode penelitian kelas. 4. Peserta didik menentukan tahapan-tahapan dalam penelitian. 5. Peserta didik membuat judul karya ilmiah. 6. Menentukan lima unsur karya ilmiah bentuk formal. 7. Menentukan lima unsur karya ilmiah bentuk semi formal. 8. Menyusun daftar pustaka yang benar. 9. Menjelaskan makna denotatif dan konotatif dari kata tangan kiri, dunia hitam, raja hutan, dan tangan kanan. 10. Menuliskan kembali isi karya ilmiah dengan menggunakan bahasa sendiri. 292 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKunci JawabanNo. Deskripsi Skor SkorSoal 7 Maksimal 61. a. Identifikasi teks karya ilmiah lengkap dan tepat. 20 5 b. Identifikasi teks karya ilmiah sebagian besar 2 10 tepat. 10 c. Identifikasi teks karya ilmiah separuhnya tepat. 10 d. Identifikasi teks karya ilmiah hanya sebagian kecil a. Jawaban tepat dan lengkap. 4 b. Sebagian besar jawaban tepat. 3 c. Separuh jawaban tepat. 2 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 13 a. Jawaban tepat dan lengkap. 4 b. Sebagian besar jawaban tepat. 3 c. Separuh jawaban tepat. 2 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 1 44. a. Jawaban tepat dan lengkap. 3 b. Sebagian besar jawaban tepat. 2 c. Separuh jawaban tepat. 1 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. Buku Guru Bahasa Indonesia 293Kunci JawabanNo. Deskripsi Skor SkorSoal a. Jawaban tepat dan lengkap. 2 Maksimal 5. 1 5 b. Sebagian besar jawaban tepat. 2 5 c. Separuh jawaban tepat. 1 5 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 2 10 6. a. Jawaban tepat dan lengkap. 1 10 b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat. 4 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 3 2 7. a. Jawaban tepat dan lengkap. 1 b. Sebagian besar jawaban tepat. 4 c. Separuh jawaban tepat. 3 d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 2 1 8. a. Jawaban tepat dan lengkap. b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat. d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 9. a. Jawaban tepat dan lengkap. b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat. d. Sebagian kecil saja jawaban yang Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKunci JawabanNo. Deskripsi Skor SkorSoal 6 Maksimal 510. a. Jawaban tepat dan lengkap. 4 15 1 b. Sebagian besar jawaban tepat. 100 c. Separuh jawaban tepat. d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. Total Nilaib. Observasi Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap,juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi ataukegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Gurumencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikanpeserta didik selama proses pembelajaran. Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward tambahannilai pengetahuan bagi peserta Observasi Penilaian PengetahuanNo. Hari, Tanggal Nama Pernyataan yang Reward** Peserta Diungkapkan* Buku Guru Bahasa Indonesia 295No. Hari, Tanggal Nama Pernyataan yang Reward** Peserta Diungkapkan* Berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan peserta didik berkaitan dengan materi yang dipelajari.** Rentang reward yang diberikan antara 1–5 untuk skala penilaian 0– Penugasan Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik baik dari buku teks siswamaupun hasil inovasi guru digunakan sebagai salah satu instrumen penilaianhasil belajar pengetahuan peserta didik. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkantingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lamawaktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknyamencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilaian kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah denganmenggunakan lembar penilaian seperti Penilaian Tugas Kognitif Peserta Didik Nilai No. Penilaian Tugas Pembelajaran A Pembelajaran A 1. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 296 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKNo. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai Pembelajaran C 2. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA Total skor jumlah tugas Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulanganharian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotanberdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA 2 X NA tugas + Total reward + NUH 3Catatan1. Reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran satu Nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. Nilai tugas diambil dari pembelajaran A dan Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,proyek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapatberupa baik unjuk kerja lisan maupun tulis. Proyek diberikan diberikan minimal1 kali X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaranakhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakanpeserta didik selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 keterampilan diambil dari nilaioptimal yang diperoleh peserta didik pada setiap Guru Bahasa Indonesia 297INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orang tua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiridan hasil belajar portofolio peserta didik kepada orang tua. Tugas mandiri,melakukan observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepadaorang tua apabila peserta didik ditugaskan melakukan observasi di luar jam tua juga diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas ataulembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Kemudian,lembar tugas dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orang tua/walidiserahkan kembali kepada guru untuk Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKBab VII Menilai KaryaMelalui ResensiSumber Seseorang yang melakukan resensi. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan Guru Bahasa Indonesia 299Kompetensi Inti KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Membandingkan isi berbagai Menyusun sebuah resensi dengan resensi untuk menemukan memperhatikan hasil perbandingan sistematika sebuah resensi. beberapa teks Menganalisis kebahasaan resensi Mengonstruksi sebuah resensi dari setidaknya dua karya yang berbeda. buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah Konsep Membandingkan isi Memahami isi dan Menilai Karya berbagai resensi untuk sistematika resensi. Melalui Resensi menemukan sistematika Membandingkan teks resensi. sebuah resensi. Mengidentifikasi Menyusun sebuah resensi identitas buku yang dengan memperhatikan diresensi. Mengungkapkan isi hasil perbandingan informasi buku yang beberapa teks resensi. diresensi. Menganalisis Menganalisis kebahasaan kebahasaan dalam resensi dalam dua karya teks resensi. Menyimpulkan dua yang berbeda. teks resensi berdasar- kan kebahasaannya. Mengonstruksi sebuah Mendiskusikan hal- resensi dari buku hal menarik dalam buku kumpulan kumpulan cerita pendek cerita. atau novel yang dibaca. Menulis resensi dari buku kumpulan Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKA. Membandingkan Isi Berbagai Resensi untuk Menemukan Sistematika Sebuah Resensi Ind 1 Memahami isi dan sistematika resensi. Ind 2 Membandingkan isi teks resensi. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Memahami Isi dan Sistematika ResensiPetunjuk untuk Guru Pada pembahasan pertama ini, peserta didik membandingkan isi teks resensi. Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak. Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi, penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca. Unsur-unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai berikut. 1. Judul resensi 2. Identitas buku yang diresensi 3. Pendahuluan memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain 4. Inti/isi resensi 5. Keunggulan buku 6. Kekurangan buku 7. PenutupBuku Guru Bahasa Indonesia 301Perhatikanlah contoh teks resensi berikut berdasarkan penyajian isinya. Judul resensi Valentino Rossi Sang Juara Identitas buku Judul buku Otobiografi Valentino Rossi Andai Aku Tak Pernah Mencobanya Judul asli The Autobiography of Valentino Rossi what if I had never tried it Penerjemah Doni Suseno Penerbit Februari 2016Sumber Jumlah halaman 302GRoasmsib. ar Sosok ValentinoPendahuluan Penulis memilih buku ini karena sangat digemari oleh anak muda terutamapenggemar otomotif. Selain itu, buku tersebut mengungkapkan rahasia perpindahanValentino Rossi dari tim Honda ke tim Yamaha yang selama ini tidak terungkap Resensi Kemenangan demi kemenangan yang telah diraih Rossi bersama Honda membuatmereka yang berkecimpung dalam tim Honda mulai beranggapan bahwa yangmenentukan sebuah kemenangan adalah mesin motor, bukan pembalapnya. Merekamembandingkan Yamaha, salah satu pesaingnya yang tidak pernah memenangi satubalapan pun karena mesin motornya memang kalah cepat dari Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKTugasBacalah teks resensi di bawah ini dengan saksama! Judul buku Teknik Bermain Gitar Penulis Famoya Penerbit Terbit Terang Surabaya Kota Penerbit Surabaya Tahun Terbit 1999 Jumlah Halaman 80 Gitar merupakan sebuah alat musik yang sangat populer dengan “Gitaris” sebagai sebutan untuk pemain gitar. Getar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang menciptakan kreasi meluapSumber Kover buku tidak kenal waktu, yang mungkin sejenis akademiBermain Gitar. hanya sebatas formalitas belaka. Akan tetapi, nuranidarah seni lebih memotivasi yang adalah alat musik yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetiksenarnya. Bentuk gitar memengaruhi baik dan tidaknya suara gitar. Dalam bermaingitar tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan denganketajaman perasaan dan mengatur senar itu untuk menghasilkan melodi yang indah tidak bisa asal petik, tetapimenggunakan nada dasar dan menentukan kunci nada. Kunci nada dalam sebuahlagu harus sesuai dengan kemampuan suara penyanyi. Dengan demikian, lantunanlagu dapat dinikmati dengan Seni Bermain Gitar ini merupakan buku yang menarik. Itu terletak pada babBody Gitar yang menjelaskan cara memilih gitar dan kunci nada yang memberikansugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampumembedakan jenis nada. Setelah kamu membaca teks resensi di atas, lakukanlah analisis isi resensiberdasarkan format tabel berikut!No. Unsur/Sistematika Resensi Jawaban Tanggapan Isi Resensi 1. Judul resensi 2. Identititas resensi 3. Pendahuluan 4. Isi resensi 5. Keunggulan buku 6. Kekurangan buku 7. Penutup Buku Guru Bahasa Indonesia 303Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik melakukan resensi terhadap teks yang telah yang diresensi berjudul “Teknik Bermain Gitar”. Pengerjaannya dapat melaluitabel yang telah disediakan. Unsur/ Jawaban Tanggapan Isi ResensiNo. Sistematika Resensi 1. Judul resensi Teknik Bermain Gitar. Judul cukup menarik. Buku ini sangat baik 2. Identitias resensi a. Penulis untuk pembaca yang ingin Famoya menguasai alat musik yaitu gitar. b. Penerbit Terbit Terang Surabaya c. Kota Penerbit Surabaya d. Tahun terbit 1999 e. Jumlah halaman 80 halaman 3. Pendahuluan Gitar merupakan sebuah alat musik yang sangat populer dengan “Gitaris” sebagai sebutan untuk pemain gitar. Getar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang menciptakan kreasi meluap tak kenal waktu. 4. Isi resensi Buku ini menyajikan bahasan tentang bagaimana teknik bermain gitar. Gitar adalah alat musik yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetik senarnya. Bentuk gitar memengaruhi baik tidaknya suara gitar. Dalam bermain gitar tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan dengan ketajaman perasaan dan mengatur senar Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKUnsur/ Jawaban Tanggapan Isi ResensiNo. Sistematika Resensi5. Keunggulan buku Buku ini menyajikan teknik bermain alat musik yaitu gitar untuk semua kalangan tidak terbatas pada usia Kekurangan buku Tidak ada kekurangan dalam buku Penutup Teknik Bermain Gitar merupakan buku yang menarik. Salah satunya pada bab Body Gitar yang menjelaskan cara memilih gitar dan kunci nada yang memberikan sugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampu membedakan jenis nada. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Membandingkan Isi Teks ResensiPetunjuk untuk Guru Pada pembahasan ini, peserta didik diarahkan dan ditugaskan untuk membuat resensi dari sebuah buku yang disajikan. Namun, sebelum itu peserta didik mempelajari untuk membandingkan isi dari teks resensi. Hal yang dapat dibandingkan ialah dari penyajian isinya. TugasBacalah dengan saksama dua teks resensi berikut! Buku Guru Bahasa Indonesia 305Teks 1 Judul Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang Pengarang Andrias Harefa Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit 2002 Halaman i-xi + 103 halaman Aktivitas menulis sering kali dikaitkan dengan bakat seseorang. Padahal, tidak selamanya bakat dapat membuat aktivitas tulis-menulis menjadi selancar dan semudah yang kita Berulang kali para pakar menyatakan bahwa menulis merupakan pelajaran dasar yang sudah kitaGambar Kover buku AgarMenulis-Mengarang BisaGampang. dapatkan semenjak duduk di bangku sekolah dasarbahkan di taman kanak-kanak. Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilansekolah dasar. Namun, sering kali ketika kita hendak menuangkan ide-ide kita dalambentuk tulisan, sesuatu yang bernama “bakat” selalu menjadi semacam “kambinghitam” yang harus siap dipersalahkan. Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan merupakan halyang sulit jika ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, jika komitmen itudiniati untuk benar-benar ditepati. Komitmen, inilah satu lagi kata kunci agar prosesmenulis dan mengarang menjadi mudah. Komitmen tersebut adalah janji pada dirisendiri bahwa saya akan menjadi penulis. Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebabbakat tidak lebih dari “minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang”. Jadi, jika “bakat” bermakna demikian, segala sesuatu memerlukan bakat, tidakhanya dalam soal tulis-menulis. Masalahnya kemudian, bagaimana agar ambisitersebut terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabnya, “komitmen pada dirisendiri.”Teks 2 Judul Istanbul Kenangan Sebuah Kota Penulis Orhan Pamuk Penerjemah Rahmani Astuti Penerbit Serambi Tahun terbit 2015 Tebal 561Sumber Istanbul atau dulunya dikenal dengan nama Byzantium merupakan kota yang paling pentingGambar Kover buku Istanbul. dalam sejarah. Kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi,306 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin dan terakhir Kekaisaran agama Kristen mengalami kemajuan pada masa Kekaisaran Romawi danRomawi Timur sebelum Utsmaniyah menakhlukkannya pada tahun 1453 di bawahkepemimpinan Mehmed II Muhammad Al-Fatih yang mengubahnya menjadipertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Kesultanan Utsmaniyah berakhir pada tahun 1922. Istanbul beralih menjadiRepublik Turki pada tahun 1923. Namun tak banyak kemajuan yang terjadi padaperiode ini. Kota yang dahulunya pernah menjadi rebutan karena kekayaan danposisinya yang strategis mendadak diabaikan setelah Kesultanan Utsmani kota ini menjadi lebih miskin, kumuh, dan terasing. Kegemilangankota ini perlahan memudar. Rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan akankenangan kejayaan masa lalu.“Seakan-akan begitu kami aman berada di rumahkami, kamar tidur kami, ranjang kami, maka kami dapat kembali pada mimpi-mimpi tentang kekayaan kami yang telah lama hilang, tentang masa lalu kami yanglegendaris.” halaman 50. Sebesar apa pun hasrat untuk meniru Barat dan menjalankan modernisasi,tampaknya keinginan yang lebih mendesak adalah terlepas dari seluruh kenanganpahit dari kesultanan yang jatuh lebih menyerupai tindakan seorang pria yang diputuscinta membuang seluruh pakaian, barang-barang, dan foto-foto bekas karena tidak ada sesuatu pun, baik dari Barat maupun dari tanah air sendiri,yang bisa digunakan untuk mengisi kekosongan itu, dorongan kuat untuk berkiblatke Barat sebagian besar merupakan usaha untuk menghapus masa lalu; pengaruhnyapada kebudayaan bersifat mereduksi dan membuat kerdil, mendorong keluarga-keluarga seperti keluargaku yang, meskipun senang melihat kemajuan Republik,melengkapi perabot rumah mereka layaknya museum. Sesuatu yang di kemudianhari aku ketahui sebagai misteri dan kemurungan yang mewabah, kurasakan padamasa kanak-kanakku sebagai kebosanan, dan kemuraman, rasa jemu mematikan,yang kuhubungkan dengan musik “alaturka” yang membuat nenekku tergerak untukmengetuk-ngetukkan kakinya yang bersandal aku melarikan diri dari situasi inidengan membangun mimpi” halaman 43. Setelah membaca kedua cuplikan resensi buku di atas, kemukakanlah karakteristikresensi berdasarkan isi resensi dengan mengikuti format berikut. Isi Resensi Tanggapan/komentar …………………………Teks 1 Teks 2 ………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… ………………………… Buku Guru Bahasa Indonesia 307Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik membedakan kedua cuplikan resensi buku yangtelah dicontohkan berdasarkan karakteristiknya. Pengerjaannya bisa berdasarkanformat tabel yang telah dicontohkan. Isi Resensi Tanggapan/komentar Kedua buku memiliki Teks 1 Teks 2 keunggulan dan kekurangan masing-masing. Teks pertamaIdentitas Buku Identitias Buku merupakan buku nonfiksi,a. Judul a. Judul sedangkan teks kedua merupakan buku fiksi berupa Agar Gampang Istanbul Kenangan novel sejarah. Menulis-Mengarang Sebuah Kota Bisa Gampang. b. Penulisb. Penulis Orhan Pamuk Andrias Harefa c. Penerbitc. Penerbit Serambi PT. Gramedia d. Tahun Terbitd. Tahun terbit 2015 2002 e. Jumlah halamane. Jumlah halaman 561 103 halamanIsi Resensi Isi ResensiBuku ini menyajikan Buku ini menyajikansejumlah teknik bagi tentang sejarah sebuahsiapapun yang menyukai kota yang penuh dengandunia tulis-menulis segala kenangan yangatau mengarang. Pada ada di dalamnya. Istanbulumumnya, menulis adalah dikenal dengan namaketerampilan yang harus Byzantium merupakandikuasai oleh siapapun kota yang paling pentingterutama yang berprofesi dalam sejarah. Kota inidi bidang akademik. menjadi ibu kota dariAktivitas menulis sering empat kekaisaran, yaitudihubungkan dengan bakat Kekaisaran Romawi,seseorang. Padahal, tidak Kekaisaran Romawi Timur,selamanya bakat dapat Kekaisaran Latin, danmembuat aktivitas tulis- Kekaisaran menjadi selancardan semudah yang kitabayangkan. Buku ini hadirsebagai bagian dari teknikmempermudah dalammelakukan aktivitas Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKIsi Resensi Tanggapan/komentarTeks 1 Teks 2Keunggulan Buku Keunggulan BukuBuku ini wajib dimiliki Buku ini tersaji cukupoleh siapapun terutama baik, banyak sejarahpara pelajar yang ingin tersembunyi yang akanmengasah kemampuan diketahui oleh Isi bacaan yangdisajikan mudah dipahamidan disertai teknik-teknikdalam aktivitas Buku Kekurangan BukuPenggunaan jenis huruf Pemberian ilustrasikurang nyaman untuk berupa gambar/karikaturdibaca dalam waktu yang diperbanyak disesuaikanlama. dengan setiap PenutupMenulis atau mengarang Istanbul beralih menjadibukanlah pekerjaan yang Republik Turki padamudah. Membutuhkan tahun 1923. Tidak banyakketerampilan dengan kemajuan yang terjadipelatihan yang rutin pada periode itu. Kotaditunjang dengan yang dahulunya pernahpengetahuan tentang menjadi rebutan karenateknik atau strategi kekayaan dan posisinyakepenulisan. Komitmen yang strategis mendadakuntuk terus berlatih secara diabaikan setelahrutin merupakan kunci Kesultanan Utsmani dalam aktivitasmenulis. Buku Guru Bahasa Indonesia 309B. Menyusun Sebuah Resensi dengan Memperhatikan Hasil Perbandingan Beberapa Teks Resensi Ind 1 Mengidentifikasi identitas buku yang diresensi. Ind 2 Mengidentifikasi identitas buku yang diresensi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Identitas Buku yang DiresensiPetunjuk untuk Guru Pada pembahasan ini, peserta didik diarahkan untuk melakukan identifikasi terhadap buku yang akan diresensi. Berikut adalah contoh yang dapat disajikan. Petualangan Bocah di Zaman Jepang Judul Novel Saksi Mata Pengarang Suparto Brata Penerbit Penerbit Buku KOMPAS Tebal x + 434 halaman Setelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-nya Remy Sylado. Dalam novel Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi tokoh sentralnya adalah bocah laki-laki berusia sepuluh tahun, sedangkan dalam novel Ca Bau Kan yang telah diangkat ke layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan Jakarta Kota era zamanSumber penjajahan Belanda dengan sangat detail. Lalu apa hubungannya dengan novel Saksi Mata karyaGambar Kover buku NovelSaksi Mata. Suparto Brata ini? Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya adalah bocahberusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan310 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKpenggambaran yang sangat apik, detail dan sangat memikat. Novel setebal 434halaman ini sendiri sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di HarianKompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya RadenAjeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan Wiradad di sebuah bungkerperlindungan-belakangan baru diketahui oleh Kuntara kalau Wiradad adalah suamisah dari Bulik Rum. Hal itu membuat perasaan hatinya berkecamuk. Kuntara punheran dengan apa yang dilakukan oleh Bulik Rum yang selama ini selalu ia bisa mengerti kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikansejuta kisah yang tak bakal disangka-sangka. Bulik Rum adalah “pegawai” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikahdengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu danmemboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidakmampu mencegah keinginan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Akantetapi, Wiradad tidak mau menyerah begitu saja dan segera menyusul Bulik Rum keSurabaya. Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu yang diluar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil samurai kecilnya hinggaakhirnya Bulik Rum menghembuskan nafas terakhir di bungker yang selama ini sangat dihormati oleh Kuntara tenyata memiliki tabiat tidakbeda dengan Tuan Ichiro Nishizawa. Dari sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap kasus hilangnyaBulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradadkepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada. Sejak kasus hilangnya Bulik Rum ini,keluarga Suryohartanan–tempat Kuntara dan ibunya menetap–mulai terlibat denganberbagai kejadian yang mengikutinya. Kuntara yang tidak menginginkan keluargaini terlibat dengan permasalahan yang terjadi dengan sengaja segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupayamenyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad. *** Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di Indonesia yang terbit dalam kurunwaktu beberapa tahun terakhir yang menggunakan tokoh utama seorang anak kecil,selain dari novel Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira ANM, mungkin hanyanovel Ketika Lampu Berwarna Merah karya cerpenis Hamsad Rangkuti. Adalah halyang menarik apabila membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh utamaseorang anak kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda mengenaidunia dan segala sesuatu yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang dewasa. Kitabisa membayangkan bagaimana seorang Kuntara yang baru berusia dua belas tahunmenanggapi berbagai peristiwa yang terjadi dengan diri, keluarga, dan lingkungansekitarnya pada masa penjajahan Jepang dan dengan “kepintarannya” ia mencobauntuk memecahkan persoalan tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkanpertanyaan bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?Buku Guru Bahasa Indonesia 311Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detailmengenai Kota Surabaya pada tahun 1944 zaman pendudukan Jepang, malah adalampiran petanya segala! Suasana kota Surabaya di zaman itu juga “direkam” denganindah oleh Suparto Brata. Kita bisa membayangkan bagaimanan keadaan kampungSS Pacarkeling yang kala itu masih “berbau” Hindia Belanda karena nama-namajalannya masih menggunakan nama-nama Belanda. Juga tentang bungker-bungker–perlindungan yang digunakan untuk bersembunyi kala ada serangan udara–kebetulansaat itu tengah berkecamuk Perang Dunia II. Tidak ketinggalan juga tentang stasiunkereta api Gubeng yang tersohor itu. Sebagai arek Suroboyo yang tentunya mengenal seluk beluk kota Buaya ini, SupartoBrata jelas tidak mengalami kesulitan untuk melukiskan keadaan ini. Apalagi ia adalahpenulis yang hidup dalam tiga zaman, kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang danera kemerdekaan. Penggambaran suasana yang detail ini juga berkonsekuensi kepadacerita yang cukup panjang meski tetap tanpa adanya maksud untuk bertele-tele. Novel ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yangmakin menghidupkan suasana zaman pendudukan balatentara Jepang di uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi,bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.Sumber Dodiek Adyttya Dwiwa dalam dengan perubahan Teks seperti itulah yang disebut dengan resensi. Di dalamnya tersaji informasitentang tanggapan atau komentar mendalam tentang kelebihan dan kelemahan suatukarya. Dalam contoh di atas, objek yang ditanggapi berupa novel. Selain itu, objeknyadapat berupa buku ilmu pengetahuan, film, pementasan drama, album lagu, lukisan,teks. Sebagaimana yang tampak pada contoh di atas bahwa di dalam teks yang beruparesensi mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan kelebihan dankelemahan isi karya itu. Di samping itu, dapat pula disajikan rekomendasi penulisresensi itu untuk pembacanya. Tugas1. a. Bacalah kembali contoh teks resensi di atas dengan baik! b. Secara berkelompok, identifikasilah resensi tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut! 1 identitas buku, 2 ringkasan isi buku, 3 keunggulan buku, 4 kelemahan buku, dan 5 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKc. Selain aspek-aspek tersebut, adakah aspek lain yang dibahas dalam resensi tersebut? Jelaskan!2. a. Cermatilah contoh resensi lainnya, untuk buku nonfiksi! b. Cermati unsur-unsur yang ada pada resensi tersebut! c. Tuliskanlah hasil penilaian kamu pada teks tersebut! d. Gunakanlah rubrik seperti di bawah ini! Aspek Skor Maksimal Skor Nilaia. Kelengkapan 30b. Ketepatan 20c. Kejelasan 20d. Keefektifan kalimat 15e. Kebakuan ejaan/tanda baca 15Jumlah 100 Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya Pada jawaban ini, peserta didik mengidentifikasi resensi berdasarkan bagian- bagiannya dari teks resensi yang telah dicontohkan. Identitas Buku a. Judul Buku Saksi Mata b. Pengarang Suparto Brata c. Penerbit Kompas d. Tebal x + 434 halaman Ringkasan Isi Buku Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah laki-laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan Buku Guru Bahasa Indonesia 313sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya. Keunggulan Buku Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para pembaca. Kelemahan Buku Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk dewasa. Rekomendasi Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Pada jawaban ini, peserta didik mencermati unsur-unsur resensi jenis buku lain yaitu nonfiksi. Pengerjaannya bisa berdasarkan format tabel yang ada disertai dengan penilaian. Aspek yang dinilai yaitu kelengkapan, ketepatan, kejelasan, keefektifan kalimat, kebakuan ejaan/tanda baca. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Mengungkapkan Isi Informasi Buku yang DiresensiPetunjuk untuk Guru Berdasarkan objek karyanya, resensi terdiri atas bermacam-macam jenis. Seperti yang terdapat di dalam contoh di atas, ada resensi untuk novel; ada pula yang berupa kumpulan cerpen. Berdasarkan objek tanggapannya, ada pula yang berupa film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan, lukisan, dan karya- karya lainnya. Dengan perbedaan-perbedaan objek karya itu, informasi yang kita dapat pun akan bermacam-macam pula. Misalnya, dari resensi novel atau kumpulan cerpen, informasi yang kita dapatkan adalah tentang alur, penokohan, latar, dan hal-hal lainnya yang terdapat di dalam buku-buku cerita itu. Berbeda halnya apabila resensi itu tentang buku populer, informasi yang kita dapatkan berupa sejumlah ilmu pengetahuan yang dapat memperluas wawasan kita tentang topik yang dibahas oleh buku Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKPerhatikanlah contoh resensi berikut! Beragam tema, beragam kisah terangkum di kumpulan cerita pendek Cerita CintaIndonesia ini. Mulai dari jejak sastra hingga cerita pendek teenlit tergores dalam 45cerpen buah karya 45 penulis yang pasti sudah Anda kenal. Membaca kumpulancerita pendek ini seakan-akan memilih beraneka rasa dan rupa dalam sajian paketlengkap. Sebabnya, ada begitu terlalu banyak kisah kehidupan yang menunggu untukdinikmati para pembacanya. Ada kisah cinta, misteri, persahabatan, dan beragamtema lainnya, yang ditampilkan secara serius dan populer. Buku ini memang menawarkan tema dan rasa yang berbeda-beda. “Nasihat Nenek”karya Clara Ng dan “Asylum” karya Lexie Xu merupakan cerpen yang mengundangrasa mencekam. Atmoster horornya sangat terasa. Pada deretan galau maker ada“Rindu yang Terlalu” karya Arswendo Atmowiloto, “Gerimis yang Ganjil “ oleh BudiMaryono, “Rindu” oleh Dewi Kharisma Michellia, “Hachiko” dan “Luka yang Setia”oleh Eka Kurniawan, “Muse” oleh Ika Natassa dan “Gadis dan Pohon Jambu” olehM. Aan Mansyur. Beberapa penulis terkenal sebagai penulis teenlit juga tampil dibuku ini, seperti “Tabula Rasa” oleh Debbie Wijaja, “Savana” oleh Dyan Nuranindya,“Gelas di Pinggir Meja” oleh Ken Terate, “SMS” oleh Luna Torashyngu, dan “LettingGo” oleh RisTee. Ada pula cerpen-cerpen menarik lain dan memukau. “Dua Garis” oleh JessicaHuawae bisa membuat rasa muak pembacanya. Bukan muak karena kualitascerpennya. Akan tetapi, hal itu disebabkan oleh temanya yang memang merupakankenyataan sebenarnya. “Persepsi” oleh Maggie Tiojakin yang bermain-main denganpersepsi pembacanya. “Apalah Artinya Nama” oleh Marga T. bisa membuat parapembaca penasaran berapa persentase kebenaran di cerpen tersebut. Terakhir ada“Bahagia Bersyarat” oleh Okky Madasari bisa membuat pembaca bertanya-tanya,“Apa arti sesungguhnya dari kata bahagia itu; benarkah kita sudah merasa bahagia dikehidupan sekarang?” Selain itu, bukan berarti cerpen-cerpen yang tidak disebutkan itu jelek, ya. Tulisanini bisa terlalu panjang jika harus diulas satu per satu. Lebih baik pembaca sendiriyang membuktikannya. Saya sendiri merasa puas setelah membacanya. Bahkan, parapenulis yang sebelumnya kurang saya sukai, mampu membuat saya menikmati ceritayang mereka tuturkan itu.Sumber dengan beberapa penyesuaian Bacaan sebelumnya juga berkategori sebagai resensi. Melalui resensi tersebut,dapat kita peroleh informasi ataupun gambaran tentang cerpen-cerpen yang ada didalamnya. Selain itu, terdapat pula perincian tentang tema dan evaluasi terhadapkelebihan cerpen-cerpen yang ada di Guru Bahasa Indonesia 315Berikut contoh resensi lainnya. Sensual! Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan nyawa musik yangdibawa oleh band asal Malang ini. Hadir kembali meramaikan kancah musik lokal,Atlesta mengusung nuansa percampuran musik pop, RnB dengan jazz dalam duabelas lagu besutan Fifan Christa dan kawan-kawan ini. Album kedua bertitel Sentation dimulai dengan lagu berjudul “Aroma”. Lirikyang singkat dengan sayup-sayup vokal perempuan, membiarkan pendengarnyaberimajinasi dalam track pemanasan ini. Tidak cukup sampai di situ, lagu keduaberjudul “Paris Weekend” juga membawa pada imajinasi seolah-olah berada dalamperjalanan panjang menuju ke suasana romantis bersama musik bernuansa jazz 80-an. Dalam lagu kedua ini sekilas melemparkan ingatan kita pada musik yang diusungoleh grup band Earth Wind and Fire. Melompat ke lagu selanjutnya adalah “Oh You”. Jika di album sebelumnya kesanseksi nan nakal ditonjolkan oleh Fifan dan kawan-kawan, barangkali lagu inilah yangmewakili perubahan kesan seksi-nakal ke seksi-elegan. Hal itu terlihat dari pemilihandiksi yang jauh lebih halus tanpa meninggalkan kesan sensual. “Oh you, just feel the night // Alright, just turn me right // Oh you, turn off the light// Anybody alright, take it all to say.” Melodinya catchy, dijamin, sekali mendengarkankita tidak akan kesulitan untuk mengingat lagu ini. Coba kuping lagu berjudul “Senstation”. Pada lagu ini nuansa RnB lebih terasadengan ketukan unik. Soal pemilihan lirik, bisa dibilang dari semua lagu di album ini,lagu ”Senstation”-lah yang masih lekat dengan bagaimana fantasi panasnya gairahcinta ala Atlesta. “In the end of conversation, you’re just leaving a sensation. Oh baby c’mon closerto me. All I want is just a pleasure, with an overnight sensation.” Gotcha! Ditambahdengan bumbu vokal dari vokalis perempuan di tengah track-nya, cukup menggodadan menerbangkan imajinasi, bukan? Album yang dikemas dengan dominan warna hitam ini menyuguhkan duainstrumen. Pertama adalah “Sunset” didominasi oleh gitar. Nuansa itu sekilas terdengarala Kings of Convenience ini. Sementara itu, pada lagu kesembilan, kita dibawamendengarkan dentingan piano yang menenangkan setelah diajak menggoyangkantubuh pada lagu sebelumnya, “Cadillac Model”. Jika Anda adalah pecinta musik sekaligus penikmat fotografi, di album ini kitabisa menikmati keduanya sekaligus karena Atlesta mengemas lirik-lirik dalam albumSensation itu ke dalam 14 lembar foto menarik. Sayangnya lirik-lirik tersebut tidaksemuanya tercetak dengan baik, dengan font handwriting yang cukup sulit untukdibaca. Secara umum, album ini sebenarnya sudah mampu mendekati apa yang diinginkanAtlesta, yakni kesan klasik. Atlesta jauh lebih matang, penuh gairah, namun tetapcatchy. Sangat layak untuk dikoleksi tentunya!Winda Carmelita, dengan beberapa penyesuaian316 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKTeks tersebut menyajikan informasi tentang isi dan kelebihan-kelebihan yangada pada suatu album lagu berjudul Sentation. Tentu saja informasi-informasiyang disajikan resensi tersebut berbeda dengan yang sebelumnya. Informasiyang dikemukakan resensi album lagu cenderung pada warna yang diberikanpada setiap lagu di dalamnya di samping mungkin pula ada gambaran informasitentang ilustrasi/foto-foto yang ada pada album lagu tersebut. Tugas1. Perhatikanlah teks resensi berikut! Legenda Cinta Layla-Majnun Judul Laila-Madjnoen Tjeritera di Tanah Arab; Laila Majnun karya Nizami; Layla Majnun, Roman Cinta Paling Populer & Abadi Penulis Hamka Hadji Abdul Malik Karim Amrullah Penerbit Balai Poestaka, 1932; Ilman Books, 2002; Navila, 2002 Tebal 74 halaman; 222 halaman; 200 halamanSumber Kalau ada kisah cinta abadi antara seorang perempuan dan laki-laki yang menjadi legenda diGambar Kover buku Laila dunia Timur, itulah legenda Layla dan Kisah ini begitu melegenda sehingga munculbanyak versi menyangkut lika-liku hubungan cinta Layla dan anggapan bahwa kisah cinta Layla-Majnun ini hampir-hampir menyerupaicerita Romeo and Juliet karya sastrawan Inggris, William Shakespeare, terutama dalamhal tragedi yang menyelubungi hubungan cinta sepasang kekasih. Meski demikian,cerita Romeo and Juliet adalah salah satu karya yang ditulis oleh tangan WilliamShakespeare pada abad ke-16. Sementara itu, Layla dan Majnun merupakan sebuahcerita yang dikisahkan dari mulut ke mulut dan baru pada abad ke-12 dituliskan olehseorang penyair dari Azerbaijan, Nizami Ganjavi, dalam bentuk syair. Versi Nizamiinilah yang kemudian merupakan cerita yang paling Jean-Pierre Guinhut, seorang orientalis dan ahli mengenai kebudayaandan filsafat Timur yang juga pernah menjadi Duta Besar Perancis untuk Azerbaijan,pengaruh cerita Layla-Majnun ini melampaui tradisi Timur. Jika melihat kembali kemasa Abad Pertengahan, yaitu sekitar abad ke-11-13, banyak dari karya sastra Barat Buku Guru Bahasa Indonesia 317saat itu memiliki jejak sastra oriental yang kemudian memengaruhi karya-karyasastra seperti cerita kepahlawanan Jerman abad ke-13 berjudul Tristan und Isolde yangditulis oleh Gottfried von Strassburg atau dongeng Perancis, Aucassin et Nicolette. Sampai saat ini, kisah Layla-Majnun merupakan cerita yang paling populer diTimur Tengah maupun Asia Tengah, di antara bangsa-bangsa Arab, Turki, Persia,Afgan, Tajiks, Kurdi, India, Pakistan, dan Azerbaijan. Kepopuleran kisah ini memberiinspirasi banyak seniman, baik pelukis, pemusik, maupun pembuat film, menciptakanberagam karya seni yang menggambarkan kisah-kasih Layla dan Majnun. Di dalam buku terbitan Balai Poestaka ini dikisahkan tentang Qais dan Layla yanghidup di negeri Nedjd, salah satu wilayah di tanah Arab. Mereka adalah sepasangremaja yang sejak kecil sering bermain bersama dan ketika menginjak remajapergi belajar di sekolah yang sama. Qais berwajah tampan, sementara Layla adalahgadis rupawan yang menjadi dambaan setiap laki-laki. Keduanya saling jatuh cinta,namun adat melarang mereka mengekspresikan gelora cinta secara terbuka. Dengandemikian, perasaan keduanya hanya ditumpahkan dalam bentuk syair ketika merekamempunyai kesempatan bertatap muka secara diam-diam. Suatu ketika Qais memutuskan untuk ikut bersama ayahnya, Al-Mulawwah,berniaga ke negeri lain agar kelak ia memiliki bekal pengetahuan sendiri tentangperniagaan. Pamitlah ia kepada Layla dan memberikan seuntai kalung mutiarasebagai tanda kesetiaannya. Qais meminta Layla untuk melepaskan sebuah mutiaradari untaiannya apabila waktu sudah menunjukkan bulan baru. Meskipun sangatsedih, Layla merelakan kekasihnya pergi mencari pengalaman. Sepeninggal Qais, Layla hanya bermenung diri dan menciptakan syair sebagaipelambang rindu. Suatu hari, ayah Layla, Al-Mahdi, pulang ke rumah bersamaseorang tamu bernama Sa’d bin Munif, yang diajak menginap. Tamu itu seorangsaudagar kaya raya yang berasal dari Irak. Ketika berjumpa Layla, Sa’d bin Muniflangsung jatuh cinta dan melamar Layla kepada ayahnya. Tanpa sepengetahuan Layla,Al-Mahdi menerima lamaran tersebut karena tergiur oleh mas kawin dinar danharta kekayaan Sa’d bin Munif. Layla tak berdaya melawan perintah ayahnya karenaadat memang menyatakan bahwa laki-laki berkuasa atas perempuan. Sementara itu, Qais yang telah memasuki bulan ke-9 ikut berniaga ke negeri-negeriseperti Damsjik, Jerusalem, Hims, Halab, Anthakijah, Irak, Koefah, hingga Basrahtidak dapat lagi menahan rindunya terhadap Layla. Wajahnya tampak muram danbadannya semakin kurus. Ayah Qais melihat kesedihan anaknya dan menanyakanada apakah gerangan yang telah mengganggu pikirannya. Akhirnya Qais berterusterang tentang kisah cintanya dengan Layla. Demi mendengar penuturan anaknya,Al-Mulawwah memutuskan segera kembali ke kampung halamannya dan berjanjiakan melamar Layla untuk Qais. Ketika sampai kampung halaman, Al-Mulawwah bergegas menemui ayah Layladan menawarkan 100 unta sebagai pengganti uang dinar yang telah diberikanSa’d bin Munif. Akan tetapi, dengan sombongnya, ayah Layla menolak lamaranAl-Mulawwah. Tak berapa lama kemudian, pesta perkawinan Layla dan Sa’d binMunif diselenggarakan secara besar-besaran. Hancur luluhlah hati Qais. Tak adasatu obat pun yang bisa menyembuhkan sakitnya ini, meskipun orang tuanya telah318 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKmendatangkan banyak tabib ternama. Sejak itu Qais tidak mau berbicara kepadaorang lain, ia sibuk dengan dirinya sendiri dan sering kali terlihat berbicara perilaku aneh inilah orang sekampungnya memanggil Qais dengan Majnun,yang berarti kurang sempurna pikirannya. Lain halnya dengan Layla, meskipun kini telah menjadi istri Sa’d bin Munif, iatetap mencintai Qais. Menurut Layla, secara fisik ia boleh menjadi istri Sa’d binMunif, tetapi jiwanya tetap untuk Qais. Dalam ungkapannya, di dunia Qais dan Laylabukanlah pasangan suami istri, tetapi di akhirat mereka menjadi pasangan tak kuat menanggung penderitaan cinta ini, Layla sakit dan selalu memanggilnama Qais. Akhirnya Qais pun dipanggil untuk menemui Layla. Ketika merekabertemu, Layla memberi pesan terakhir bahwa mereka akan bertemu nanti di akhiratsebagai sepasang kekasih. Demi melihat kekasihnya meninggal, putus asalah ada lagi keinginannya untuk hidup. Sehari-hari kerjanya hanya duduk di pusaraLayla hingga akhirnya Qais meninggal. Jasad Qais pun dibaringkan di samping pusaraLayla. Kira-kira 10 tahun kemudian, beberapa musafir menziarahi kubur mereka atas kedua pusara itu telah tumbuh dua rumpun bambu yang pucuknya salingberpelukan. Masyhurlah kisah ini sebagai kisah Layla-Majnun. Tujuh puluh tahun setelah penerbitan buku ini oleh Balai Poestaka, pada tahun2002 kisah ini dibukukan kembali oleh dua penerbit, Ilman Books dan Navila, masing-masing dengan judul Laila Majnun dan Layla Majnun, Roman Cinta Paling Populer& Abadi. Di dalam kedua buku itu disebutkan bahwa kisah yang ditulis merupakansaduran karya Nizami dari buku berbahasa Arab dengan judul Qays bin al Mulawah,Majnun Layla dan versi bahasa Inggris berjudul Laili and Majnun A Poem serta Laylaand Majnun By Nizami. Meskipun ketiga buku tersebut sama mengungkap tragedi kisah cinta Layla danMajnun, tetapi terdapat beberapa perbedaan menyangkut detail cerita. Pertama, didalam buku terbitan Balai Poestaka disebutkan bahwa Qais adalah anak saudagarbernama Al-Mulawwah, yang sering bepergian ke negeri-negeri lain untuk di dalam dua buku yang terbit tahun 2002 hanya disebutkan bahwaQais adalah anak semata wayang seorang saudagar bernama Syed Omri atau Qais dikabarkan telah lama menanti kehadiran anak semata wayangnya untukmeneruskan garis keturunan keluarga. Perbedaan kedua, di buku Balai Poestaka, suami Layla dikabarkan pergi dari negeriNedjd setelah kematian Layla. Sementara di buku terbitan 2002, suami Layla, IbnuSalam, meninggal lebih dahulu dibandingkan dengan Layla. Beberapa perbedaan inidisebabkan, pertama, banyaknya penyair ataupun sastrawan yang menuliskan kisahLayla-Majnun. Kedua, lebih banyak lagi penulis yang menyadur kisah Layla-Majnunberdasarkan syair yang ditulis para penyair atau sastrawan tadi. Kepopuleran kisah Layla-Majnun ini membuat dua buku terbitan tahun 2002 itumengalami cetak ulang beberapa kali. Bahkan, buku terbitan Navila menjadi bukupaling laris dengan mencetak rekor memasuki cetakan ke-18 pada bulan Mei buku terbitan Ilman Books telah masuk periode cetakan ke-6 pada tahun2004 Guru Bahasa Indonesia 319Kemasyhuran kisah Layla-Majnun ini juga telah memberi inspirasi kepadasutradara kondang Indonesia, almarhum Sjumandjaja, untuk membuat cerita bagilayar lebar. Pada tahun 1975, dibuatlah film berjudul Laila Majenun dengan bintangutama Rini S. Bono sebagai Laila dan Ahmad Albar sebagai Majenun. Film ini punmengantongi penghargaan untuk kategori Aktor Pembantu Terbaik bagi almarhumFarouk Afero pada Festival Film Indonesia 1976. Sumber Harian Kompas Berdasarkan teks tersebut, informasi manakah yang sesuai dengan yang tersaji di dalam tabel berikut? Pernyataan Sesuai Tidak sesuai a. Dilengkapi ilustrasi-ilustrasi menarik. b. Banyak diwarnai kisah cinta yang romantik. c. Cocok dibaca oleh kalangan remaja. d. Berawal dari kisah yang disampaikan dari mulut ke mulut. e. Masih ada beberapa kata yang tidak dijelaskan secara jelas. f. Telah mengalami cetak ulang beberapa kali. g. Bisa mendorong pembaca untuk mengingat kisah masa lalu. h. Mirip-mirip cerita dalam novel Romeo and Juliet. i. Banyak menggunakan ragam bahasa klasik. j. Buku ini bermanfaat sebagai pengobat Berdasarkan objeknya, termasuk ke dalam bentuk resensi apakah teks tersebut? Jelaskanlah alasan-alasannya secara berdiskusi! Sertakan pula kutipan-kutipan dari teks tersebut untuk memperkuat alasan-alasan itu. Objek Resensi Alasan Kutipan Isi Teks320 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKContoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya benar. 1. Pada jawaban ini, peserta didik mengidentifikasi informasi yang terdapat pada teks resensi yang telah dicontohkan. Pengerjaannya bisa berdasarkan format tabel yang ada. Pernyataan Sesuai Tidak sesuai Pa. Dilengkapi ilustrasi-ilustrasi menarik. Pb. Banyak diwarnai kisah cinta yang romantik. Pc. Cocok dibaca oleh kalangan Berawal dari kisah yang disampaikan dari mulut ke P mulut. Pe. Masih ada beberapa kata yang tidak dijelaskan P secara Telah mengalami cetak ulang beberapa kali. Pg. Bisa mendorong pembaca untuk mengingat kisah P masa lalu. Ph. Mirip-mirip cerita dalam novel Romeo and Juliet. Pi. Banyak menggunakan ragam bahasa Buku ini bermanfaat sebagai pengobat Pada jawaban ini, peserta didik berdiskusi mengemukakan pemahaman terhadap teks resensi yang telah dibaca dengan menyertakan alasan-alasannya. Pengerjaannya bisa dalam tabel yang telah disajikan, meliputi objek resensi, alasan, dan sertakan kutipan isi teks dalam bentuk kalimat atau paragraf. Buku Guru Bahasa Indonesia 321C. Menganalisis Kebahasaan Resensi dalam Dua Karya yang Berbeda Ind 1 Menganalisis kebahasaan dalam teks resensi. Ind 2 Menyimpulkan dua teks resensi berdasarkan kebahasaan. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Kebahasaan dalam Teks ResensiPetunjuk untuk Guru Pada pembahasan ini, peserta didik diarahkan untuk menganalisis kebahasaan teks resensi. Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut. 1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu. 2. Banyak menggunakan konjungsi temporal sejak, semenjak, kemudian, akhirnya. 3. Banyak menggunakan konjungsi penyebababan karena, sebab. 4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya, - Bahwa Konjungsi Konjungsi - Sejak - Yakni Penerangan Temporal - Kemudian - Yaitu - Akhirnya Kaidah Kebahasaan Teks Resensi - Harus Pernyataan Konjungsi - Sebab - Hendaknya Saran Penyebaban - Karena - Jangan Bagan Kaidah Kebahasaan teks resensi322 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKPerhatikan kata-kata bergaris bawah dalam cuplikan berikut! Sampai saat ini, kisah Layla-Majnun merupakan cerita yang paling populer diTimur Tengah maupun Asia Tengah, di antara bangsa-bangsa Arab, Turki, Persia,Afgan, Tajiks, Kurdi, India, Pakistan, dan Azerbaijan. Kepopuleran kisah ini memberiinspirasi banyak seniman, baik pelukis, pemusik, maupun pembuat film, menciptakanberagam karya seni yang menggambarkan kisah-kasih Layla dan Majnun. Kata-kata tersebut merupakan contoh kata serapan. Kata-kata itu berasal daribahasa Inggris. Memang dalam perkembangannya, memang bahasa Indonesiamenyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun satu masalah yang dihadapi dalam penulisan unsur serapan tersebut adalahpenyesuaian ejaan dari bahasa lain itu ke dalam bahasa Indonesia. Khususnya denganbahasa asing, ejaan-ejaannya itu memiliki banyak perbedaan dengan yang berlakudalam bahasa Indonesia. Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan penulisanunsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf. Contoh kromosom bukan khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Misalnya cek bukan check, tim bukan team, taksi bukan taxi, dan aki bukan Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata aslinya. Contoh aerob Inggris aerobe bukan erob, hidraulik Inggris hydraulic bukan hidrolik, sistem Inggris system bukan sistim, frekuensi Inggris frequency bukan Manakah kata serapan di bawah ini yang penulisannya sudah benar? Bubuhkantanda centang P pada kata tersebut!a. __ aerobe e. __ hidraulikb. __ anemia f. __ praktikc. __ akulturasi g. __ klasifikasid. __ silinder h. __ checki. __ team o. __ sentralj. __ atmosfer p. __ aksenk. __ akomodasi q. __ zigotel. __ realistis r. __ syntesism. __ kharisma s. __ sakharinn. __ eselon t. __ phonem Buku Guru Bahasa Indonesia 3232. Perbaikilah penulisan kata-kata serapan di bawah ini! a. octaaf j. fossil b. route k. geology c. central l. hierarchy d. accessory m. patient e. system n. congress f. machine o. calsium g. idealist p. variety h. factor q. phase i. energy r. group3. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata berikut! a. aksi f. konsekuen b. akuarium g. kuantitas c. eksis h. skema d. frekuensi i. rasio e. institut j. unit4. Lakukan tugas berikut sesuai dengan instruksinya! a. Secara berdiskusi, tunjukkan kata-kata serapan lainnya dari sebuah resensi. Jelaskan bentuk asal dari kata-kata tersebut beserta maknanya. b. Daftarkanlah sekurang-kurangnya 20 kata serapan lainnya. Kemudian gunakanlah kata-kata itu dalam kalimat. Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan denganjawaban berbeda selama substansinya Pada jawaban ini, peserta didik mencermati kebenaran dari beberapa kata serapan, apakah penulisannya sudah benar atau masih salah dengan memberi tanda centang P. a. __ aerobe k. P hidraulik b. P anemia l. P praktik c. P akulturasi m. P klasifikasi d. P silinder n. __ check e. __ team o. P sentral f. P atmosfer p. P aksen g. P akomodasi q. P zigote h. P realistis r. P syntesis i. __ kharisma s. __ sakharin j. P eselon t. __ phonem324 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK